Aktivis masjid asal daerah ini menorehkan prestasinya di pentas politik. Lewat Partai Golkar, Idrus Marham beberapa kali lolos ke Senayan dan menjadi Sekjen Partai Golkar. Puncaknya sebagai menteri sosial.
Pria kelahiran Pinrang, Sulewesi Selatan, 14 Agustus 1962 ini sejak kecil terbilang anak yang berprestasi. Banyak prestasi dia peroleh dari kecil hinggga dewasa. Saking sibuknya, ia baru menikah dengan Ridro Ekasari pada usia 47 tahun.
Idrus termasuk anak yang dibanggakan oleh keluarganya. Meski dari daerah, ia membuktikan keberhasilannya. Selepas menamatkan pendidikan SMA, ia melanjutkan sarjananya di Falkultas Syari'ah, IAIN Alaudin, Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan masternya diselesaikan di Falkultas Syari'ah IAIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah. Di tengah kesibukannya, dia juga kuliah di UGM, Yogyakarta. Bahkan gelar doktor ilmu politiknya diperoleh dengan predikat cumlaude.
Karier Idrus dimulai di Jakarta. Dia memulai sebagai dosen di beberapa perguran tinggi. Dia mengajar di Universitas Tarumanegara, Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT), dan Universitas 17 Agustus'45 Jakarta. Bahkan dia juga pernah menjabat sebagai Purek III UNIAT Jakarta tahun 1987-1992.
Setelah memiliki karier cemerlang di bidang akademis, Lima tahun berselang Idrus masuk dunia politik. Ia terpilih menjadi anggota MPR RI mewakili unsur pemuda. Dia memang aktif di berbagai kegiatan kepemudaan. Dia dikenal aktivis masjid, bahkan tercatat menduduki Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Kemudian ia melanjutkan karier politiknya dengan menjadi Wakil Koordinator Bidang Kompol LPP DPP Golkar tahun 2002. Pada tahun yang sama, ia menjadi ketua umum DPP KNPI, Wasekjend PP AMPG, anggota dewan penasehat DPP AMPI tahun 2003, dan Wakil Presiden World Assembly Of Youth (WAY) pada 2005.
Melalui Partai Golkar, ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk tiga periode berturut-turut, yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014. Pada periode awal 2009-2014, Idrus masuk anggota Panitia Khusus Angket Century yang diragukan kapasitasnya, namun dia membuktikannya dengan keseriusaannya. Pada periode ini pula, Idrus memilih mundur dari anggota DPR.
Ia mundur ingin konsentrasi pada partai karena dipilih oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk menjadi Sekjen Partai Golkar periode 2009-2014. Namanya makin menasional saat mengendalikan Partai Golkar. Dia sekjen pertama Golkar dari kalangan sipil, yang sebelumnya selalu dari kalangan militer. Pada munas berikutnya di Denpasar, Bali, dia dipilih kembali menjadi Sekjen Partai Golkar mendampingi Aburizal Bakrie periode 2014-2016.
Konflik Golkar mengharuskan partai ini menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bali pada 2016. Pada Munaslub tersebut terpilih Setya Novanto sebagai Ketua Umum, Idrus Marham sebagai Sekjen, dan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina untuk periode 2016-2019.
Konflik Golkar berakhir, Presiden Joko Widodo memberikan jatah kabinet untuk partai beringin ini. Pada 2018, Idrus Marham dilantik menjadi menteri sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. (DN)
KELUARGA
Istri : Ridro Ekasari
PENDIDIKAN
SD, Pinrang, Sulsel, Lulus
SMP, Sulsel, Lulus
SMA Negeri Pare-pare, Sulsel, Lulus
S1 Fakultas Syari'ah IAIN Alaudin Makassar, 1979
S2 Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo, Semarang, 1983
S3 bidang Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, UGM
KARIER
Dosen Univ. Islam Attahiriyah, 1986-1992
Dosen UNTAR, 1985-1993
Dosen Univ. 17 Agustusā45 Jakarta,1985-1992
Purek III UNIAT Jakarta, 1987-1992
Ketua Umum DPP BKPRMI, 1997
Anggota MPR RI, 1997
Wakil. Koord. Bidang Kompol LPP DPP Golkar, 2002
Ketua Umum DPP KNPI, 2002
Wasekjend PPAMPG, 2002
Anggota Dewan Penasehat DPP AMPI, 2003
Wakil Presiden World Assembly Of Youth (WAY), 2005
Sekjen DPP Partai Golkar, 2009-2014
Sekjen DPP Partai Golkar, 2014-2019
Menteri Sosial RI, 2018-
PENGHARGAAN
Pelajar Teladan di SDN Pinrang Sulsel, 1972
Pelajar Teladan di SMAN Pare-pare, 1997
Mahasiswa teladan IAIN Alauddin, 1978
Mahasiswa teladan IAIN Walisongo,1981
Lulusan terbaik utama IAIN Walisongo, 1983
Partisipan terbaik Pelatihan Persiapan Pelayanan bagi Pelayanan Masyarakat, 1984
Partisipan terbaik Program Pelatihan Penelitian Kerohanian IX, 1985
Dosen terbaik Univ. Attahiriyah, 1987