Ahmad Zaky tak mengenal kata menyerah. Meskipun gagal dalam beragam usaha, ia tetap yakin pada dirinya. Mulai dari melamar pekerjaan ditolak, jualan mie ayam yang bangkrut hingga buka software yang gagal total. Ia mencoba lagi dan membuka usaha baru, buka lapak.com namanya. Ia pun sukses bersama lapak barunya ini pada usia 25 tahun.
Itulah sosok Achmad Zaky. Menurutnya, meraih sukses bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan, kesabaran, keberanian menanggung risiko, dan mengikuti perkembangan zaman.
Pada tahun 2011, secara resmi bukalapak.com lahir. Saat itu, penduduk Indonesia sedang keranjingan media social dan belanja online. Zaky membaca peluang tersebut. Ia pun maju selangkah, bukan sekadar membuat website toko online, tapi lebih dari itu. Ia dan temannya Nugroho Herucahyono pun merintis start up Bukalapak.com.
Ia membuka website e-commerce berbasis marketplace consumer-to-consumer (C2C) untuk membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) menjual barang dagangannya. Siapa saja bisa buka usaha di platform ini. Itulah layanan online marketplace. Awalnya ia mengajak pedagang-pedagang di mall bergabung, tapi ditolaknya. Ia pun kemudian mengajak pelaku usaha kecil.
Perlahan tapi pasti, bisnis Zaky bersama rekannya pun semakin bersinar. Bukalapak semakin dikenal oleh khalayak luas. Jumlah karyawannya pun semakin bertambah dari 6 karyawan hingga pada tahun 2015 tercatat total karyawan BL (sebutan akrab Bukalapak) mencapai 90 orang.
Begitu pun dengan jumlah pengunjung, situs tersebut telah dikunjungi jutaan orang per harinya. Sedangkan, total pelapaknya sendiri telah mencapai lebih dari 500 ribu pelapak. Dari berbagai jenis usaha atau dagangan UKM ada di sini, dari jualan pakaian hingga makanan dan pelapaknya dari Aceh hinga Papua.
Prestasi Zaky telah membuatnya masuk ke dalam daftar 10 pengusaha muda di bawah 30 tahun yang paling berpengaruh di Asia Tenggara. Pada tahun 2014, nilai transaksi Bukalapak mencapai US$ 80 juta atau sekitar 1 triliun rupiah.
Atas prestasinya tersebut, pada 21 Juli 2016, Zaky mendapat Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi. Menurut keterangan resmi Bukalapak, tanda kehormatan ini diserahkan bertepatan dengan Hari Koperasi ke-69.
Tak hanya itu, pada tahun yang sama, ia juga menyabet penghargaan The Loyalty and Engagement Awards 2016, kategori The Best Use of Consumer Insight/Data Analytics dan The Best Use of Mobile, yang didapatkan di Singapura. Tak hanya itu, atas karyanya, ia mendapatkan Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) 2018 dalam katogori Teknologi dan Kewirausahaan)
Itulah hasil perjuangan anak lulusan ITB. Zaky kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengambil jurusan Teknik Informatika pada tahun 2004. Peraih IPK 4.00 pada semester pertama ini sering mempraktikkan ilmunya dengan freelance membuat program software untuk dijual ke perusahaan-perusahaan.
Kecintaannya kepada dunia komputer dan internet sudah mulai muncul saat kecil. Seelumnya, Zaky saat di sekolah menengah, ia mengikuti Kompetisi Komputer di Olimpiade Sains Nasional (OSN) mewakili sekolahnya, SMA Negeri I Solo.
Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini, ternyata sejak SD sudah menaruh minat di dunia Komputer. Sang ayah sering membelikannya komputer dan juga buku-buku untuk pemrograman. Hal itulah yang kemudian ia ingat dan praktikan hingga menjadi pengusaha. (AC/DN)
KELUARGA
Istri : Diajeng Lestari
PENDIDIKAN
SMA Negeri 1 Solo
S1, Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (2004-2009)
KARIER
Pendiri Bukalapak.com (2011)