Otto Cornelis Kaligis

Ujung Pandang, 19 Juni 19423
s/d
Sekarang

Perjalanan Otto Cornelis Kaligis menjadi pengacara hampir 50 tahun. Nama besarnya mengundang banyak mahasiswa hukum dan pengacara muda belajar di kantornya yang kemudian menjadi advokat ternama. Sayang, di akhir kariernya ia tersandung kasus korupsi.

Otto Cornelis Kaligis merupakan salah satu advokat kawakan Indonesia yang telah malang melintang di dunia hukum sejak tahun 1966. Pria yang lebih sering disapa dengan panggilan OC Kaligis atau Otje ini membangun lembaga hukumnya sendiri bernama OC Kaligis & Associated pada tahun 1977.

Sebelum mendirikan lembaga hukum tersebut, lulusan dari Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan Bandung ini sempat menjadi Notaris F.A.Tumbuan selama tiga tahun hingga 1969.

Di luar dari profesinya, OC Kaligis juga aktif di berbagai organisasi di antaranya PMKRI, Peradin, Ikadin, Golkar, International Bar Association, International Association C.D. Dag Hammersjkold, Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia (HKHPM), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) dan Congress of Indonesian. Beliau juga co-founder dari Jakarta Lawyers Club.

Berbagai kasus mulai dari kelas teri hingga kelas kakap baik dalam negeri maupun kelas internasional telah ditanganinya. OC Kaligis pernah menjadi kuasa hukum mantan Presiden Soeharto, Beddu Amang, Ginandjar Kartasasmita, mantan Kepala Polri Jenderal Dibyo Widodo, mantan Dirut Bank Mandiri ECW Neloe, mantan Gubernur BI Aulra Pohan, dan Muhammad Nazaruddin. Ia juga pernah menangani  skandal video porno Ariel Noah bersama Luna Maya dan Cut Tari.

Selain kasus perorangan, pria yang menyelesaikan studi tingkat Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran ini juga pernah terjun dalam kasus yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, seperti Mulia Group, Bank Modern, Ongko Group, Humpuss, dan Bank Danamon Indonesia.
Karena sepak terjangnya itulah ia dijuluki sebagai “Manusia Sejuta Perkara” yang juga merupakan judul bukunya sendiri yang berisikan kisah perjalanan hidupnya selama menjadi advokat.

Sebagai guru besar, OC Kaligis juga mengajar di Sespim, Sespati, Lemhanas, Universitas Trisakti, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Katolik De La Salle. Ia juga pernah menjadi dosen penguji mahasiswa Universitas Airlangga dan Diponegoro. Tak ketinggalan dari tanganya lahir puluhan buku tentang hukum.

Namun, pada tahun 2015, OC Kaligis tersandung kasus saat memasuki usianya yang ke 73 tahun. Ia harus berhadapan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditetapkan sebagai tersangka pada 14 Juli 2015 terkait dengan kasus dugaan suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Medan, Sumatera Utara. Tragedi ini bagaikan setitik noda yang menghancurkan reputasinya selama ini.



PENDIDIKAN
Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan Bandung (1961-1966)
Pendidikan Ketrampilan Kenokatariatan, Universitas Indonesia (1968)
Universitas Rheinish Westfalische Technische Hochschule (RWTH), Jerman (1972-1975)
Doktor Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran (2009)

KARIER
Notaris di F.A.Tumbuan (1966-1969)
Pendiri O.C. Kaligis & Associates (1977-Sekarang)
Anggota fungsionaris Golkar (1986).
Dosen tamu Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Anggota Asosiasi Advokat Indonesia (1988-).
Anggota Mondiale De la Presse Diplomatique (1988).
Pejabat di Lembaga Bantuan Hukum Kosgoro (1999).
Pengurus Partai Demokrat (2013)

KARYA TULISAN
Deponeering – Teori dan Praktik
HAM & Peradilan HAM

Berita Terkait

Dugaan Kecurangan, Pengacara Kondang OC Kaligis Sebut Paslon Terzalimi di Pilkada Muara Enim

Politik

6 Desember 2024

OC Kaligis Soroti Kejanggalan Penghitungan Suara Pilkada Kabupaten Muara Enim

Politik

4 Desember 2024

Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, OC Kaligis Sampai Ikut Diperiksa Kejagung

Nasional

26 November 2024

Kumpulkan Tim Kuasa Hukum, Prabowo Sampaikan Hal Penting

Video

24 April 2024

OC Kaligis Diam Dihujam Pertanyaan Tim Hukum 03 Soal Kejahatan Jokowi

Video

2 April 2024
Share :