Masuk dunia politik, Sri Wahyumi Maria Manalip langsung membetot perhatian publik. Selain cantik, ia sering melakukan tindakan kontroversial.
Wanita kelahiran Talaud, 8 Mei 1977 ini adalah anak dari pasangan Jutrianto Manalip dan Kasih Talengkera. Ayahnya seorang pengusaha di bidang perkebunan, sementara ibunya bidan.
Lulus kuliah di bidang ekonomi, Sri Wahyumi memilih politik sebagai jalur kariernya. Saat usianya menginjak 36 tahun, ia mencoba ikut pemilihan bupati Talaud. Pada Pilkada 2013 tersebut, ia didukung oleh Partai Gerindra, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).
Ia menang dan dilantik pada awal tahun 2014. Dengan jabatan barunya, kehidupan Sri Wahyumi menjadi sorotan publik. Mulai dari gaya hidupnya hingga suara politiknya.
Dari sisi partai politik, setelah dari Gerindra ia pindah ke PDIP dengan menjadi Ketua DPC Kab.Talaud. Ada konflik, ia mundur dari partai berlambang banteng ini.
Pada Pilkada 2018, ia kembali maju, namun dengan jalur independen. Kali ini, ia kalah. Di sisa jabatannya hingga 2019, ia masuk ke Partai Hanura sebagai Ketua DPC Talaud.
Sementara dari gaya hidupnya, ia penyuka olahraga ekstrem. Mulai main Jetsky hingga motor trail. Aksi motor dan penampilan modisnya sering ia unggah di akun media sosial miliknya.
Di pemerintahan juga sikapnya penuh kontroversi. Suami dari hakim Pengadilan Tinggi Sulut ini sempat pergi ke Amerika Serikat pada 2017, tanpa pemberitahuan ke Gubernur Sulut dan Menteri Dalam Negeri. Akibatnya, ia kena skorsing tiga bulan pada 2018.
Di tengah masa jabatannya berakhir, ia ditangkap paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantornya, Selasa, 30 April 2019. Bupati cantik berumur 44 tahun itu diduga korupsi anggaran APBD dengan bukti suap menerima barang-barang seharga ratusan juta rupiah. (DN) (Photo/Instagram/SriWahyumiMariaManalip)