Terjun ke dunia hiburan menjadi artis, Mona Ratuliu tersohor lewat sinetron.
Wanita kelahiran Jakarta 31 Januari 1982 ini memilih jalur kariernya di dunia hiburan. Waktu kecil dia sudah menunjukkan bakat menyanyi, namun guru keseniannya mengarahkan ke seni peran.
Alhasil, Mona Ratuliu total mengikuti arahan gurunya. Setelah melalui beberapa kali casting, Mona akhirnya diterima untuk ikut main sinetron.
Untuk pertama kalinya, ia main dalam sinteron berjudul Lupus Milinea yang tayang di Indosiar pada tahun 1999. Dalam kisah yang diangkat dari novel karya Hilman Hariwijaya itu, Mona berperan sebagai Poppy.
Debutnya ini membetot perhatian penonton. Ia makin tersohor saat memainkan sinetron berikutnya, Pelangi di Matamu, sebagai suster bisu, yang tayang pada tahun 2001. Di sini ia berhasil memerankan Sofia yang dituntut bisa berbahasa isyarat.
Berkat aktingnya yang bagus, ia juga diminta memainkan sejumlah sinetron lainnya. Di antaranya, Ada Jalan Ke Roma, Cinta Abadi, Hikayah,Bunga Kasih Sayang,Semua Sayang Eneng, dan Jakarta Love Story.
Sementara di layar lebar, anak dari Albert Frederick Ratuliu dan Neng Dedeh Sumiati ini bermain dalam film Ekskul, Rahasia Bintang, dan Mengusik Gerbang Iblis.
Di tengah popularitasnya, ia mulai mengurangi di dunia akting dan memilih fokus kepada keluarganya. Ia menikah dengan Indra Brasco dan dikaruniai tiga anak; Davina Shava Felisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila.
Memasuki anak-anaknya yang mulai tumbuh remaja, Mona mulai memilih menjadi presenter, penulis, dan pembicara yang fokus pada materi perkembangan anak-anak, seperti pola asuh dan pendidikan anak.(DN) (Photo/Instagram/MonaRatuliu)