Nasaruddin Umar

akademisi
Ujung Bone, 23 Juni 19593
s/d
Sekarang

Besar dalam didikan agama, Nasaruddin Umar menjadi guru besar Tafsir Alquran.  Mulai dari dosen, rektor, wakil menteri agama hingga Imam Besar Masjid Istiqlal.

Pria kelahiran Ujung Bone, 23 Juni 1959 ini adalah anak dari pasangan Andi Muhammad Umar dan Andi Bunga Tungke. Ia besar dari di lingkungan agama di kampung halamannya.

Masa pendidikan dasar hingga menengah ia selesaikan di Pesantren As'adiyah, Sengkang, Kabupaten Bajo, Sulawesi Selatan. Mulai jenjang ibtidiyah hingga pendidikan guru agama.

Setelah lulus pada pada tahun 1976, ia kuliah di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Menyandang gelar sarjana, ia melanjutkan kuliahnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 1998, suami dari Helmi Halimatul Udhma ini berhasil menggondol gelar doktor dengan desertasi "Perspektif Jender Dalam Al-qur’an".

Namanya mulai meroket. Nasaruddin dikenal sebagai intelektual muslim yang menguasai bidang tafsir yang saat itu dibilang minim yang menguasai bidang ini. Tak hanya itu, pandangannya pun kadang berseberangan dengan cendikiawan lainnya. Bahkan ia dituduh beraliran Islam Liberal.

Sementara karier lainnya, Nassarudin mulai menduduki jabatan penting. Baik di organisasi maupun instansi pemerintah. Ia menjadi dosen, rektor IIQ, hingga wakil menteri agama.

Ia menjadi wakil menteri agama pada 2011-2014 mendampingi Suryadharma Ali pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Tak lagi menduduki jabatan politis, pada 2016, ia dikukuhkan sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal oleh menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di pemerintahan Jokowi.

Sejak menjadi imam besar, bapak tiga anak ini sering mengisi pengajian dan diskusi dengan banyak mengambil tema tasawuf, ilmu pendekatan diri kepada Allah. Ia juga sering tampil di media televisi dan rutin menulis opini di media cetak. (DN) (Photo/VIVA/Wafa)

PENDIDIKAN
SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971.
PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974
PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976
Sarjana Muda , Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980
Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998.

KARIER
Dewan Pendiri dan pengurus Masyarakat Dialaog natar Ummat Beragama (MADIA) Jakarta, 1983
Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, 1992
Wakil Ketua wakaf yayasan Paramadina, Jakarta, 1999
Ketua Yayasan Panca Dian Kasih, Jakarta, 2001
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, 2002
Sekretaris Dewan Pembina PB As’adiyah
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2015-2020
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia 2015-2020
Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, 2011-2014
Imam Besar Masjid Istiqlal, 2016 -sekarang

Berita Terkait

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

Nasional

8 November 2024

Menag Resmikan Peluncuran Institute for Humanitarian Islam yang Dipimpin Gus Yaqut

Edukasi

4 November 2024

Menag Nasaruddin Bakal Kasih Dispensasi Pajak Bagi Masyarakat yang Rajin Zakat dan Wakaf

Nasional

2 November 2024

Nasaruddin Umar Bakal Tiru Retreat ala Prabowo di Kemenag?

Trending

26 Oktober 2024

Menag Nasaruddin Umar: Santri Bisa Jadi Apa Saja, dari Menteri Sampai Presiden

Nasional

22 Oktober 2024
Share :