Tak Kasat Mata, Tali Pocong Perawan

Tak Kasat Mata ANTV
Sumber :
  • ANTV

VIVA – Cerita dibuka dengan aksi penggalian makam yang dilakukan oleh Darto dan kedua temannya di sebuah pemakaman umum. Darto menggali makam itu hanya untuk mengambil tali pocong atau kain kafannya saja.

Makam itu sendiri milik seorang gadis perawan bernama Dewi (17 tahun).  Dewi meninggal karena sebuah kecelakaan lalu lintas. Siangnya Dewi dimakamkan, di malam harinya, makamnya digali oleh Darto cs hanya untuk diambil tali pocongnya saja.
 
Karena ulah Darto, arwah Dewi gentayangan ke seluruh kampung. Dewi menanyakan tali pocongnya kepada setiap warga yang ditemuinya. Tentu saja warga lari ketakutan begitu didatangi oleh arwah Dewi.  
 
Gandis dan Fatma tak luput didatangi oleh arwah Dewi. Berbeda dengan warga lainnya, Gandis penasaran dengan arwah Dewi yang mencari cari tali pocongnya. Gandis semakin ingin tahu setelah mendengar, makam Dewi digali orang hanya untuk diambil kain atau tali pocongnya saja. Menjadi pertanyaan besar Gandis, untuk apa orang mengambil tali pocong milik Dewi.
 
Setelah menjadikan tali pocong milik Dewi sebagai ajimat, Darto cs semakin merajalela melakukan kejahatan. Darto terkenal sadis saat melakukan aksi kejahatan. Darto dan komplotannya tidak segan-segan melukai dan membunuh korbannya.

Sepak terjang Darto ini membuat warga menjadi resah. Polisi yang mau menangkap Darto pun tidak pernah berhasil. Darto seperti belut saat mau ditangkap.
 
Arwah Dewi mendatangi Gandis. Saat menemui Gandis, aDewi seperti mengarahkan Gandis pada sosok Darto. Dari penyelidikannya, Gandis baru tahu kalau tali pocong Dewi, diambil Darto. Di mana tali pocong itu dibuat ajimat untuk bekal kekuatan melakukan kejahatan.
 
Dibantu oleh arwah Dewi, Beno dan Mira, Gandis mencoba menghentikan sepak terjang Darto dan komplotannya. Gandis tertangkap dan hampir celaka di tangan Darto dan komplotannya, kalau saja arwah Siti, Beno dan Mira tidak datang menolong.  
 
Gandis akhirnya bisa menghentikan sepak terjang Darto setelah berhasil mengambil ajimat itu. Setelah ajimat diambil, Darto dengan mudah dibekuk oleh Gandis dan arwah-arwah korbannya Darto, termasuk arwah Dewi. Oleh Gandis, Darto diserahkan ke pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.