Jumat ke-13: Pengobatan Alternatif Batu Mirah

Ilustrasi cincin.
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk/The Swedish History Museum

VIVA – Udin (35 tahun) dan Sarah (30 tahun) kehabisan uang untuk pengobatan anaknya Rini (10 tahun) yang sakit keras, sering sakit kepala hebat dan pingsan. Udin ingin membawa anaknya ke dokter, tetapi tidak ada uang, sehingga Udin membawa anaknya ke dukun.  

Setelah Udin membayarkan sisa uangnya ke dukun, dukun menyuruh Udin mencari batu permata di bawah salah satu pohon besar di kampung itu dan memasukkan ke dalam segelas air lalu meminumkan ke anaknya. Tetapi, ternyata dukun itu bohong dan anaknya tetap saja sakit parah.

Suatu malam saat Udin mencari batu mirah, Udin terhipnotis masuk ke toko Pak Jumat. Udin melihat benda merah di pojok lemari dan Udin langsung terkesima, itulah yang dia cari.  

Ternyata batu mirah itu mahal, uang Udin tidak cukup untuk membeli batu mirah. Udin nekad hendak mencuri batu mirah itu, tetapi waktu mengambil batu mirah di toko antik, malah ketahuan Dehan yang kemudian teriak-teriak memanggil Malik.

Udin memohon sama Malik untuk membeli batu itu dengan uang yang dia miliki, karena dia percaya batu ini bisa menyembuhkan anaknya yang sakit. Sejak dahulu, batu Mirah ini berkhasiat menyembuhkan penyakit jika dimasukkan ke dalam air. Karena kasihan, akhirnya Malik memberikan batu itu pada Udin. Dan, batu itu bisa menyembuhkan Rini.

Sejak kesembuhan Rini, Udin dan Sarah memiliki ide membuka praktik pengobatan menggunakan batu mirah. Beberapa orang sembuh setelah diobati dengan batu mirah. Tetapi, sayangnya penunggu batu mirah meminta tumbal setiap hari selasa dan kamis. Karena panik melihat korbannya, Udin menyembunyikan mayat korban di rumahnya.

Bagaimana kelanjutan Jumat ke-13, saksikan malam ini di ANTV.