James Franco Main di The Deuce Musim Kedua
- REUTERS/Stefanie Loos
VIVA.co.id – HBO akan melanjutkan serial drama The Deuce untuk season, atau musim kedua, serial karya George Pelecanos dan David Simon, yang sebelumnya berkolaborasi untuk serial HBO ‘The Wire’ dan ‘Treme’.”
Menurut President HBO Programmin, Casey Bloys, nantinya serial ini akan digarap oleh executive producer George Pelecanos, David Simon, Nina Kostroff Noble, dan James Franco; executive producer episode pilot adalah Michelle MacLaren, yang mensutradarai episode tersebut dan episode final pada season pertama.
“Kami bangga dapat melanjutkan kolaborasi kreatif ini bersama pakar pendongeng David Simon dan George Pelecanos,” kata Bloys, dalam keterangannya, Rabu 20 September 2017.
Ia mengatakan, dengan talenta unik yang dimiliki oleh para produser diharapkan akan semakin membuat tayangan tersebut kian digemari.
“Setiap orang yang terlibat dalam proyek ini benar-benar berterima kasih kepada HBO atas kesempatan mengambil bagian naratif, di mana mereka diperlukan tampil,” kata Simon.
Mengambil judul julukan setempat untuk sebuah lorong legendaris di kota New York 42nd Street, serta dibintangi oleh James Franco (nominator Oscar® untuk “127 Hours”) dan Maggie Gyllenhaal (nominator Oscar® untuk “Crazy Heart”), The Deuce telah memulai delapan episodenya pada Senin, 11 September lalu.
Tayangan yang berkisah tentang perkembangan budaya porno di New York sejak awal 1970an hingga pertengahan 1980an, menggali dunia perdagangan seks yang tak beradab ketika revolusi budaya liberal dalam seksualitas masyarakat Amerika dan penerapan aturan hukum baru tentang kekerasan menghasilkan industri milyaran dolar yang kini menjadi komponen utama dari pandangan budaya Amerika.
Hal ini berdampak pada munculnya pekerja bar, pelacuran, mucikari, polisi, dan penghuni kehidupan malam, karena mereka berada dalam lingkaran dunia seks, kejahatan, penantian panjang, dan kekerasan, juga bisnis pornografi kian semarak mulai dari panti pijat dan produksi film yang digawangi mafia hingga ke legitimasi dan budaya yang dipertahankan. (asp)