Nia Dinata Garap Film Serial Bergenre Komedi Romantis

Nia Dinata bicara soal penulis naskah di Indonesia
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id – Sutradara Nia Dinata tengah menggarap sebuah film serial 13 episode berjudul SWITCH, yang rencananya akan tayang di sebuah platform penyedia film lokal.

Ditemui di sela-sela syuting, Nia menjelaskan film bergenre romantic-comedy ini bercerita tentang sepasang sahabat bernama Emma (Karina Salim) yang seorang introvert dan Febi (Tatyana Akman) sang ekstrovert, yang bertukar tubuh akibat suatu kejadian aneh.

"Tapi bentukannya ya karakter mereka masing-masing, jadi mereka harus menyesuaikan diri dengan menerima kehidupan sahabatnya walaupun karakter mereka berlainan," ujar Nia di kawasan BSD, Serpong, Tangerang, Senin 17 Juli 2017.

Nia menjelaskan, kedua sahabat yang tubuhnya tertukar itu akan menjalani kisah cinta dengan seorang Barista bernama Richard (Morgan Oey), yang menjadi co-owner dari sebuah coffe shop di sebelah bioskop indie tempat mereka bekerja.

"Jadi kan komedinya itu ada dimana mereka harus pura-pura suka, dengan tubuh yang tertukar itu," kata Nia.

Nia menjelaskan, film SWITCH ini rencananya akan mulai tayang di sebuah platform aplikasi penyedia film lokal pada pertengahan Agustus 2017 mendatang.

"Film SWITCH ini 13 episode, satu season aja, setelah itu habis. Syutingnya dari Mei kemarin dan rencananya sampai awal Agustus. Jadi tiga setengah bulan lah (proses syutingnya) karena kepotong Lebaran," ujarnya.

Diketahui, film SWITCH ini akan menggarap 13 episode dalam satu seasonnya, dengan set lokasi yang berada dalam satu komplek pertokoan di kawasan BSD Serpong, Tangerang.

Nantinya, latar tempat di dalam film ini juga hanya akan menampilkan tempat-tempat seperti bioskop indie, coffe shop, taman, kawasan pembiakan kupu-kupu dan lain sebagainya, yang kesemuanya berada dalam satu kawasan yang dijadikan tempat syuting.

Pakai Konsep Syuting Layar Lebar

Nia pun menjelaskan soal alasannya mengapa tertarik pada produksi film serial SWITCH ini. Meski dibuat dalam 13 episode, sutradara 'Arisan' itu mengaku jika platform penayangannya berbeda, namun tetap dengan pola kerja yang serupa dengan pembuatan film layar lebar pada umumnya. Baginya, ini menjadi daya tarik tersendiri di dunia perfilman nasional.

"Karena ini film serial dimana platform-nya juga bukan di tv, aku senang aja. Karena meskipun serial, cara kerjanya juga enggak seperti sinetron dan justru malah kayak film. Jadi kita selesain dulu script 13 episode dari tahun lalu, terus pemain-pemainnya pakai proses reading dan rehearsal, sampai mereka bilang ini treatment-nya sama kayak syuting film," ujar Nia lagi.

Selain itu, Nia juga menjelaskan jika pola kerja yang serupa dengan proses pembuatan film layar lebar itu memang dibutuhkan, karena membuat tayangan dengan total waktu 24 menit per episode atau total sekitar enam jam untuk 13 episode itu memang harus dibuat rapih sedemikian mungkin.

"Jadi enggak ada tuh yang syuting tapi naskahnya belum jadi, makanya aku mau. Kalau enggak pakai pakem seperti itu ya aku enggak bakalan bisa juga. Jadi polanya tetap kayak bikin film. Karena kan per episodenya sekitar 24 menit, jadi kita kayak bikin film yang panjangnya hampir enam jam," ujarnya.