VIA-LOKANIMA Kukuhkan Komitmen Kembangkan Industri Konten Kreatif
- IG @indrabekti
VIVA – Hari ini, Jumat 13 Agustus 2021 VIA-LOKANIMA mengukuhkan komitmen kerjasama untuk bersama-sama mengembangkan industri konten kreatif di Indonesia. VIA-LOKANIMA ingin menjadikan para hyperlocal content creators sebagai pemain utama dalam pengembangan konten kreatif di Indonesia.
Sebuah kolaborasi dua perusahaan yang memiliki kompetensi yang kuat dalam pengembangan Intellectual Property (IP Development) terkait bisnis konten di Indonesia berbasis digital technology.
Kolaborasi ini ditujukan terutama dalam pengembangan industri Film, Animation Factory & Digital Technology, membangun wadah bagi para insan kreatif Indonesia untuk bertumbuh dalam ekosistem bisnis yang mendukung proses pengembangan industri animasi dan film karya anak negeri.
Ini akan menjadikan VIA-LOKANIMA sebagai rumah bagi para hyperlocal content creators serta mendukung penuh kemajuan industri konten lokal.
"Memang sesuai dari visi dari principal kami hadapi era digital ke depan memang sudah waktunya kita kolaborasi karena tidak mungkin kita berjalan sendirian sehingga pada bulan maret setelah RUPS kemarin kami menyatakan ke depannya VIVA Grup melalui VIA ini akan menjadi tempat hyper local content creator itu awal dari semua," kata CEO PT Digi Bintang Sinergi, Ahmad Zulfikar Said dalam virtual conference, Jumat 13 Agustus 2021.
Di sisi lain, CEO PT Lokanima Kreatif Nusantara, K.R.A.T David Santoso, K.R menjelaskan bahwa animasi yang ditawarkan VIA dan Lokania ini menjawab tantangan dari Kementerian Perekonomian dan peraturan pemerintah tentang Kawasan Ekonomi Khusus yang diamanahkan kepada VIA dan Lokania untuk meng industrialisasi digital ekonomi.
"Konten maupun animasi sudah banyak beredar, banyak talent, banyak ide, di Indonesia tapi belum dilihat semaraknya banyaknya yang menjadi sebuah industri maka dengan ini kami ambil peran baik Singasari maupun Lokalima untuk menjadi sebuah platform pengembangan IP ID animasi maupun film tumbuh kembang di rumah sendiri Indonesia," kata David.
David melanjutkan untuk platform ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dan hari ini, kata David sejumlah dukungan muncul dari pemerintah yang sangat berkomitmen terhadap tumbuh kembang ekosistem ini.
Selain itu dukungan juga datang dari dewan nasional KEK, Kemenparekraf, dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang akan menjadikan Singasari ibukota animasi dan film di Indonesia.
Di sisi lain, David menjelaskan para animator ini harus diberi kesempatan, ditunjang oleh ekosistem bisnis yang mendukung, sehingga mereka mampu melahirkan karya animasi terbaik yang berkarakter lokal, mendidik, berbudi pekerti, namun juga mampu menembus pasar global/internasional.
Dijelaskan David untuk menciptakan ekosistem tersebut diperlukan beberapa hal mulai dari tempat kerja, infrastruktur yang hari ini pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa studio UMKM.
"Kami sudah kerja sama dengan beberapa studio UMKM sampai dengan 20 hibahkan kepada 15 studio dan akan ada 25 rumah studio rumahkan di Malang target, akhir tahun ada 300 animator yang akan dirumahkan di KEK Singasari," kata David.
Kedua, pembiayaan untuk pembiayaan Bank BNI telah memberikan dukungan berupa KUR untuk mendukung usaha pekerja kreatif.
"Ketiga pelatihan dan pendidikan, terima kasih kepada dirjen koperasi dan Gubernur Jawa Timur yang bekerja sama kelas industri animasi terintegrasi, dan sma kejuruan di kek utk dukung industri kreatif," kata David.