Stranger Things 3 Tak Menegangkan, tapi Menyesakkan
- Netflix
VIVA – Stranger Things 3 akhirnya dirilis Netflix sejak 4 Juli 2019. Cerita dalam musim ini mengisahkan tentang kembalinya Mind Flayer, usai gerbang dua alam yang sebenarnya sudah ditutup El (Millie Bobby Brown) di akhir season 2.
Di musim kali ini, anak-anak Hawkins mulai beranjak remaja. Persahabatan mereka diuji dengan hadirnya gadis-gadis pujaan hati dalam keseharian mereka. Mike dan El yang makin lengket, Lucas dan Max yang bertingkah seperti senior dalam percintaan, serta Dustin dengan gadis misteriusnya. Hanya Will yang masih terjebak dalam dunia anak-anaknya.
Bukan hanya remaja-remaja Hawkins yang sedang jatuh cinta, asmara juga jadi bunga dalam subplot kepala polisi Jim Hopper (David Harbour) dan ibu Will, Joyce (Winona Ryder). Stranger Things 3 pun lebih mengeksplorasi karakter Hopper sebagai ayah baru El dan drama pekerja pemula untuk Jonathan dan Nancy.
Berbeda dari dua musim sebelumnya yang menegangkan dan gelap, Stranger Things 3 jauh lebih berwarna. Fesyen dan desain produksinya dibuat warna-warni yang menjadikan visual hampir semua episodenya indah untuk dilihat.
Sayangnya, hal itu juga yang membuat unsur ketegangan terasa lebih mengendur. Adegan-adegan sadis tak begitu menakutkan karena dibalut dengan latar, humor, dan suasana yang ceria.
Namun grup kecil baru Dustin (Gaten Matarazzo) dan Steve Harrington (Joe Keery) tak pernah habis persona untuk jadi scene stealer dalam serial ini. Duet beda usia tersebut juga punya ‘anggota geng’ baru yang memberi sentuhan unsur detektif dan mata-mata dalam Stranger Things 3.
Meski memang tak lagi setegang dulu, namun bagian akhir musim ini jadi tikungan tajam yang cukup mengagetkan dan menyesakkan. Tonton sampai benar-benar habis, karena mid-credit scene setelah episode terakhir akan jadi kisi-kisi untuk musim selanjutnya.