Arthdal Chronicles Bukan Drama Korea Kacangan

Arthdal Chronicles
Sumber :
  • tvN

VIVA – Arthdal Chronicles, Film Korea yang kini sedang tayang di Netflix dan tvN adalah salah satu drama yang paling dinantikan tahun ini. Namun, beberapa episode pertama tak semulus yang diprediksi.

Mulai dari rating yang cukup rendah sampai kontroversi di kalangan penonton yang menyebut bahwa drama ini terlalu banyak kesamaan dengan Game of Thrones.

Dikutip dari Korea Times, episode pertama Arthdal Chronicles hanya menyentuh 6,7 persen dan 7,3 persen untuk episode dua. Lebih rendah, jika dibandingkan dengan serial sejarah tvN berbujet besar lain seperti Mr. Sunshine tahun lalu yang mendapat 8,9 dan 9,7 persen, untuk dua episode pertama.

Laporan terbaru Soompi, episode kelima Arthdal Chronicles yang tayang pada 15 Juni, bahkan menyentuh rating terendah, yakni 5,7 persen. Namun, kembali naik menjadi 7,2 persen dengan puncaknya 8,1 persen pada episode keenam yang tayang pada 16 Juni 2019.

Meski dengan rating yang masih inkonsisten, faktanya, Arthdal Chronicles bukan drama Korea kacangan. Drama ini terbilang blockbuster dengan menelan bujet megah, 40 miliar won atau setara Rp484 miliar. 

Efek visual dengan CGI, properti, dan desain produksi, tentu saja jadi alasan mengapa drama ini supermahal. Belum lagi, deretan artis papan atas Korea yang terlibat, sebut saja ada Jang Dong Gun, aktor senior bergengsi yang salah satu dramanya sukses besar, A Gentleman's Dignity, Song Joong Ki dan Kim Ji Won yang melejit lewat drama hit Descendants of the Sun. Belum lagi puluhan, bahkan mungkin, ratusan cast yang terlibat.

Drama ini juga menggandeng Park Sang Yeon dan Kim Young Hyun, penulis ternama Korea, dan sutradara Kim Won Suk yang sukses dengan My Mister, Signal, Misaeng, Sungkyungkwan Scandal, dan The Great King Sejong. Dia, bahkan mendapat penghargaan sebagai Sutradara Terbaik karena Misaeng di 2015.

Dengan sekumpulan orang-orang yang menyandang nama besar itu, tak heran, jika ekspektasi pecinta Korea, terhadap drama ini begitu tinggi. Namun, mengapa reaksi penonton tak setinggi ekspektasinya? 

***

Arthdal Chronicles menceritakan tentang sebuah tempat bernama Arthdal dengan beragam suku penghuninya. Latar waktu diperkirakan sebelum abad masehi dengan tema keluarga, politik, dan kekuasaan. Drama ini kerap disandingkan dengan Game of Thrones, terlebih karena kostum dan beberapa desain produksinya.

Pada dua episode pertama, serial ini sibuk memperkenalkan klan-klan utama dan kausal konflik di antara mereka. Drama juga mulai mengangkat sosok Eunsom yang diperankan Song Joong Ki.

Tak heran, jika rasanya plot berjalan agak lambat, apalagi dengan durasi panjang, yakni sekitar 70-80 menit per episode. Biasanya, drama Korea berdurasi 60 menit saja tiap episodenya. Beberapa adegan dianggap pemborosan durasi, karena sebenarnya bisa ditampilkan lebih singkat dan padat. 

Namun, drama ini punya plot rumit dengan karakter-karakter yang melimpah, sehingga tak bisa dijabarkan sesingkat biasanya. Plot mulai intens ketika konflik antarklan pecah lagi menuju episode tiga ke atas. 

Sayangnya, grafik ketegangan dalam drama ini tak terus menerus menanjak. Alurnya kembali melambat dengan penjabaran cerita cinta sang antagonis yang penuh tipu daya, ambisi para penguasa, hingga mitos tiap klan yang ternyata cukup memesona. Tetap asyik dinikmati, apalagi dengan sajian visual yang indah.

Meski secara desain produksi dibayang-bayangi Game of Thrones, tak membuat drama ini sama persis dengan serial akbar HBO tersebut. Cerita dan konfliknya jauh berbeda, bahkan terasa menarik dengan caranya sendiri. 

Terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa drama ini tak seru. Arthdal Chronicles masih tayang hingga episode 12 dengan dua musim lanjutan yang sudah disiapkan. Drama ini juga menawarkam konsep segar dengan cerita, karakter, dan produksi yang tak biasa.

Arthdal Chronicles bukan drama romantis, komedi, atau bahkan laga dan misteri Korea yang beralur klise dan standar. Film ini juga bukan cerita yang semata-mata memperebutkan takhta kerajaan. Lebih dari itu, Arthdal Chronicles menawarkan konflik politik, intrik cinta, keluarga, dan budaya yang unik dan menarik dari biasanya. (asp)