'Obrolan' Para Presiden RI Lewat Lukisan
- dok.ist
VIVA.co.id – Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” dipamerkan dengan display megah dan atmosfir mewah. Pameran yang digelar hingga 17 Agustus di Epiwalk Epicentrum Jakarta itu diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka bersama Rajata Kreatif Nusantara.
Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad mengatakan, rencana pembangunan museum yang tengah direncanakan Muhammadiyah nantinya akan tetap mempertahankan sejarah bangsa.
“Lukisan tokoh-tokoh ini akan dapat mengisinya (museum). Kita rawat dan teladani perjuangan tokoh-tokoh kita, agar sejarah kejayaan bangsa tidak terputus pada antar-generasi kita,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, Rektor Uhamka, Prof. Dr. H. Suyatno menyebut, Pameran Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” sebagai salah satu cara dalam mensyukuri kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Kita kenang dan hargai tokoh-tokoh kita. Pahami dan teladani semangat perjuangan mereka, sehingga pemikiran dan darah yang dikorbankan untuk menggapai dan mengisi kemerdekaan tidak terserak sia-sia,” ujar Suyatno yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia.
Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” seluruhnya merupakan karya Sohieb Toyaroja. Menariknya, setiap lukisan dilengkapi dengan kisah istimewa tokohnya, ditulis oleh Roso Daras, yang kemudian dikemas menjadi buku setebal 953 halaman yang diberi judul “Perjuangan Menjadi Indonesia Bukan Darah Sia-sia”. Dengan buku itu, lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” terasa semakin ‘hidup’ dan seolah siap hadir untuk berbagi pengalaman tentang Indonesia.
Salah satu yang menyita perhatian pengunjung adalah lukisan berjudul “Obrolan 7 Presiden”, di mana Presiden RI pertama hingga ketujuh terlibat obrolan dalam suasana santai. Lukisan yang disebut sebagai masterpiece pameran ini berukuran 260 cm X 460 cm.
Pameran Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” menyita area seluas 1.800 meter persegi. Ketua Panitia, Ali Akbar berharap, pada tahun berikutnya Sohieb Toyaroja dan Roso Daras dapat bersinergi lagi dalam karya lukis dan tulis dengan menampilkan 73 Tokoh Indonesia di luar 72 tokoh yang telah ditampilkan saat ini.
"Semoga berbagai kalangan dapat bersinergi untuk kepentingan bangsa. Saya ingin melihat jargon ‘negara harus hadir’ dapat dibuktikan oleh pemerintah untuk siapapun yang berpikir dan berkontribusi positif,” ujar pria yang juga produser musik dan penulis lagu-lagu Gong 2000 dan God Bless itu. (mus)