Ridho Slank Bentengi Anak dari Pengaruh Narkoba
VIVA.co.id – Gitaris Slank, Ridho mengatakan, selama berkarier di industri hiburan Tanah Air, ia berusaha menghadapi tantangan dan tekanan yang ada dengan cara menikmatinya. Bukan lantas mencari jalan pintas untuk lari dari tanggung jawab, seperti dengan menggunakan narkoba.
Menurut Ridho, adalah hal yang manusiawi ketika seseorang merasa stress ketika mendapat tekanan. Apalagi dirinya kerap disibukkan dengan jadwal manggung.
"Kalau gue di atas panggung deg-degan, mencoba dinikmatin karena itu human. Gue enggak perlu hilangin rasa takut gue. Next, kalau gue ada sesuatu pressure gue nikmatin karena itu human," ujar Ridho di Plaza Senayan Jakarta pada Kamis malam, 21 Juli 2017.
Lantas, cara menyelesaikannya adalah dengan menghadapinya. "Lu kalau kerjaan lu enggak beres deg-degan enggak? Deg-degan kan, masak mau lu hilangin dengan ngedrug? Enggak mungkinlah. Itu enggak menyelesaikan masalah namanya. Jadi, harus dihadapinlah," terangnya.
Di tengah peristiwa penyelundupan, penyebaran, dan penyalahgunaan narkoba yang kian mengkhawatirkan di lintas profesi maupun usia, ia menyatakan berusaha sebaik-baiknya untuk mendampingi anak-anaknya dalam bergaul dan memahami keberadaan narkoba yang membahayakan.
"Sebisa mungkin gue mendampingi anak-anak gue. Sebisa mungkin quality time. Sebisa mungkin kalau anak tanya masalah narkoba kita enggak mengacuhkan, tapi memberikan informasi yang benar," ungkapnya.
Diketahui Ridho dengan istrinya, Ony Serojawati yang menikah sejak 25 Agustus 2001, telah dikarunia tiga anak, yaitu Marco Maliq Hafiedz, Omar Hakeem Hafiedz, dan Stella Aisha Hafiedz. Anaknya yang paling dewasa saat ini berusia 15 tahun.
Seperti diketahui juga, lingkungan Ridho di Slank tidak jauh dari pengalaman penyalahgunaan narkoba. Bimbim, Kaka, Irfan dulunya adalah pecandu narkoba. Di balik itu, Ridho memaknai itu sebagai cermin pembelajaran untuk ia dan keluarganya tidak terjerumus pada narkoba.
"Di balik ini semua paman-pamannya dulu kan pecandu narkoba juga kan dan mereka bisa liat kondisinya seperti apa. Sekarang siapa pun bisa kena narkoba, termasuk anak-anak kita," ucapnya.
Kemudian, sekali lagi ia menekankan untuk memperkenalkan secara gamblang akibat pemakaian narkoba kepada keluarganya, yang menurutnya paling masuk akal untuk menghindari narkoba. "Kita memperkenalkan. Artinya memberikan informasi bahwa ini barang antara lo mau pakai ketangkep dan mati atau lo jauhi bener-bener," ujarnya. (mus)