DPW Klarifikasi Usai Viral Penonton dari Malaysia Diperas oleh Oknum Polisi

DPW Klarifikasi Usai Viral Penonton dari Malaysia Ditangkap dan Diperas Polisi
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram @djakartawarehouseproject

Jakarta, VIVA – Belum lama ini festival musik dansa elektronik terbesar di Asia, Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 selesai di gelar. Namun, kegiatan tersebut menuai perhatian publik lantaran ada penonton yang melaporkan kejadian yang tidak mengenakan.

Diketahui, penonton tersebut datang dari Malaysia yang menceritakan ada pemalakan dan penangkapan oleh oknum aparat kepolisian. Alhasil, insiden tersebut memicu adanya seruan boikot terhadap acara tersebut.

Djakarta Warehouse Project (DWP).

Photo :
  • Istimewa

Terbaru, pihak konser musik ini memberikan klarifikasi dan mengeluarkan statement langsung dalam unggahan instagramnya @djakartawarehouseproject. Dalam klasifikasinya masalah ini tengah menjadi prioritas utamanya.

"Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustasi yang Anda alami. Meskipun beberapa aspek dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampak yang ditimbulkannya terhadap Anda," tulis klarifikasi dari pihak DWP, dikutip VIVA Kamis, 19 Desember 2024.

Saat ini, pihak DWP tengah bekerjasama dengan pemerintah untuk menyelidiki insiden ini dan menekankan tidak akan terjadi lagi di tahun yang akan datang.

Bahkan mereka tengah menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam ini terjadi lagi.

Selain itu, unggahan yang berupa foto tulisan pernyataan menyampaikan bahwa pihak DWP hal tersebut diluar kendali langsung dan pihaknya memahami dampak yang ditimbulkan.

"Kami berharap dapat menyambut Anda kembali tahun depan di negara kita tercinta, Indonesia, dan menciptakan lebih banyak lagi momen tak terlupakan bersama." tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, awal mula insiden ini terjadi ketika penonton asal Malaysia diperas polisi untuk tes urine di DWP. Ada 400 penonton mengaku jadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

Sebagai tambahan informasi, DWP saat ini memastikan akan mengutamakan kenyamanan para penonton di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut lebih dalam bersama pemerintah dan juga aparat kepolisian.

"Yang terpenting, kami berharap semua orang tetap aman selama berada di Indonesia. Dukungan, semangat, dan kepercayaan Anda sangat berharga dalam membuat DPW tahun ini sukses besar, dan kami dengan tulus berterima kasih kepada Anda semua yang telah menjadi bagian dari keluarga besar DWP, dari mana pun Anda berasal," tulis DWP.