Ananda Sukarlan Memainkan Rapsodia dengan Satu Tangan untuk Inspirasi Disabilitas

Ananda Sukarlan
Sumber :
  • ist

JAKARTA – Pianis Ananda Sukarlan baru-baru ini menunjukkan keahliannya dalam pertunjukan yang mengagumkan dengan memainkan Rapsodia Nusantara No.39. Karya ini merupakan sebuah inovasi unik yang menggabungkan nuansa musik Spanyol dengan elemen musik khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Pertunjukan ini menjadi lebih istimewa karena Ananda Sukarlan hanya menggunakan tangan kirinya untuk memainkan piano. Di balik pilihan teknik yang tidak biasa ini, Ananda Sukarlan memiliki alasan yang menginspirasi. Scroll lebih lanjut ya.

"Lagu ini saya dedikasikan untuk anak-anak disabilitas, oleh karena itu saya memilih untuk memainkannya hanya dengan tangan kiri," ujar Ananda Sukarlan saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan.

Melalui pendekatannya yang inovatif, Ananda Sukarlan ingin menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang dalam berkarya. Ia membayangkan bagaimana penyandang disabilitas, yang mungkin hanya memiliki satu tangan, tetap bisa mencipta dan berkreasi dalam musik.

Dalam pertunjukan ini, Ananda Sukarlan memilih menggunakan piano TransAcoustic TC3 Yamaha. Pilihan ini tidak hanya karena kualitas suaranya yang lembut dan merdu, tetapi juga karena kemampuan instrumen ini untuk menciptakan nuansa baru dalam bermusik.

"Ini bukan hanya piano biasa, tapi sebuah alat musik yang membuka dimensi baru dalam seni musik," ucap Ananda.

Ilustrasi Musik

Photo :
  • pixabay

Pertunjukan Ananda Sukarlan juga menarik perhatian konten kreator Firda Salim, yang sempat mencoba piano tersebut. Ia terpukau dengan kualitas suara dan fitur-fitur yang disajikan oleh piano ini, yang semakin menegaskan posisi alat musik ini sebagai instrumen yang inovatif dan memukau.

Kegemilangan Ananda Sukarlan dalam memainkan Rapsodia Nusantara No.39 tidak hanya membawa pengalaman musik yang berbeda bagi penonton, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, untuk tidak berhenti berkarya dan berkreasi.