'Rindu' Glenn Fredly, Tompi Tampilkan Musik Jazz Sembari Nyanyi Lagu Daerah

Tompi
Sumber :
  • VIVA/ Diza Liane Syahputri

VIVA Showbiz –  Penyanyi Tompi mengungkapkan kerinduan pada mendiang sahabat sekaligus musisi Glenn Fredly. Diakui Tompi, kehadiran Glenn Fredly dapat membantunya berkarya lebih banyak dan mampu membangkitkan musik Indonesia jauh lebih baik saat ini.

"Dulu sempat lama ngobrol sama mendiang Glenn, saya berharap dia datang hari ini tapi kalau datang kita pasti kabur melihat dia," selorohnya, di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023.

Tompi meluapkan kerinduan pada Glenn Fredly saat pembukaan Galeri Indonesia Kaya dengan lantunan lagu Aceh yang menggetarkan para tamu di studio. Diakui Tompi, pembicaraan dulu dengan Glenn Fredly mengenai dunia musik saat ini yang dapat lebih baik dengan kehadiran sosok seperti Addie MS dan Erwin Gutawa. Namun, kedua sosok hebat di dunia musik itu belum tentu bisa 'tercipta' di masa depan.

"Saya ngobrol tentang gimana Indonesia harus mengemas musiknya. Nggak kebayang kalau orang seperti Erwin Gutawa, Addie MS, cuma satu. Mungkin musik Indonesia hanya bisa lagu RnB doang," tutur penulis lagu berusia 44 tahun itu.

Tompi

Photo :
  • VIVA/ Diza Liane Syahputri

Suara merdunya lantas terdengar dalam lantunan bahasa daerah Aceh disertai melodi modern membuat penonton terpana. Belum lagi melodi dari piano, gendang, biola, yang membuat alunan suara Tompi begitu menyatu. Tak sendirian di panggung, Tompi turut diiringi tiga wanita bersuara merdu yang turut menyanyikan lagu dalam bahasa Aceh nan mempesona. 

'Assalamualaikum," buka Tompi seraya melodi musik perlahan mengalun.

Suara Tompi mengalun dengan sangat merdu disertai pencahayaan yang membuat penonton betah berlama-lama. Meski minim gerak, ekspresi wajah serta senyumannya terpampang lebar seolah bangga dengan lagu yang dinyanyikan sebagai identitasnya.

"Hari ini adalah hari saya," tuturnya seraya membuka lagu selanjutnya.

Tompi nyanyikan lagu daerah Sulawesi Utara 'Sipatokaan' sembari diiringi alunan musik Jazz perpaduan alat musik moderen dan tradisional. Masih dengan konsep musik serupa, Tompi menyanyikan lagu daerah lain dari Sulawesi Selatan bertajuk 'Anging Mamiri' dengan musik jazz yang didominasi piano dan drum.

Tak melulu lagu daerah, musisi asal Aceh ini pun menyanyikan lagu andalannya Menghujam Jantungnya. Kali ini dibalik dari lagu sebelumnya, alunan musiknya dibuat khas tradisional Indonesia dengan gebukan drum dan pukulan gendang dan tersirat musik jazz dari sedikit alunan piano.

"Segenap hatiku selalu memujamu. Seluruh jiwa ku persembahkan untukmu. Sepenuh cintaku merindukan dirimu," buka Tompi menyanyikan lagu andalannya.

Bak konser kecil-kecilan, Tompi mengajak penonton berinteraksi dengan meminta mengikuti suara melodi ysng dinyanyikannya. Sesekali Tompi memberi intermezo dengan mengajak mengkbrol dari atas panggung. Hingga pukulan gendang menambah riuh dan membuat penonton bertepuk tangan.

Ada pun, Galeri Indonesia Kaya telah mempercantik diri dan kembali hadir untuk menyapa para penikmat seni dalam #GlKwajahbaru. Berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8, Galeri Indonesia Kaya (GIK) merupakan ruang publik yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan cara yang menenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.

Sejak diresmikan pada 2013 yang lalu, GIK telah menjadi rumah bagi para pekerja seni kreatif Indonesia untuk menampilkan berbagai karyanya. GIK telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 500 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya. 

Namun, pandemi yang melanda Indonesia sejak 2020, membuat ruang publik ini harus ditutup seiring peraturan pemerintah yang mengatur penutupan restoran, bioskop, museum, teater dan ruang publik lainnya sebagai upaya mencegah penularan virus corona.

"Pandemi yang melanda dunia membuat banyak acara seni pertunjukan panggung ditiadakan. Namun, keadaan ini mendorong kami untuk berkreasi dalam menampilkan berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja ke dalam medium ruang virtual (online) dan mendorong para pekerja seni untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini agar ekosistem industri seni pertunjukan tetap bertahan," ujar Program Director Galeri Indonesia Kaya, Renitasari Adrian, di kesempatan yang sama.

"Kesempatan ini juga menjadi momen bagi kami untuk melakukan renovasi untuk mempercantik Galeri Indonesia Kaya agar bisa tampil dengan wajah baru yang memberi kesegaran dalam dunia kreatif seni pertunjukan Indonesia," sambung Reni, sapaannya.

Pembukaan kembali GIK ini juga tidak lepas dari dukungan para pekerja seni, rekan-rekan media, dan para pecinta seni Indonesia yang sabar menantikan #GlKwajahbaru. Hadir sebagai panggung budaya, GIK menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan lain sebagainya. Auditorium berkapasitas 150 orang ini didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya. Setiap pelaku seni memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan auditorium, baik untuk latihan maupun pertunjukan.