Sempat Disebut Seperti Biduan Dangdut, Ini Tanggapan Girlband SUN

Girlband Sun
Sumber :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

VIVA Showbiz – Girlband pendatang baru dari Indonesia, SUN mendapat kritikan dari warganet belum lama ini. Hal itu bermula saat mereka memperkenalkan konsep foto. Namun warganet melihat gaya berbusana mereka tidak up to date.

Bahkan beberapa dari mereka menyebut riasan dan gaya berpakaian girlband SUN seperti biduan dangdut. Scroll selanjutnya.

"Ini lebih ke kayak girlgroup biduan," kata warganet

"Mohon maaf tapi mengapa vibe-nya dangdut banget dah," tulis warganet.

Girlband Sun

Photo :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

Para member SUN, Tasya, Atha, Nabilla, Hanjien, dan Soojin menanggapi hal tersebut. Bagi mereka, disebut seperti biduan dangdut bukan sebuah hinaan. Mereka akan menunjukkannya lewat karya. 

"Kita bingung hal itu dijadikan negatif komen. Emang ada apa dengan dangdut? Biduan? Itu bukan suatu kritikan buat kami," jelas Tasya, saat konfrensi pers.

"Apakah itu mengubah, nanti bisa kakak lihat sendiri di live performance kita saat ini," sambungnya.

SUN merupakan girlband besutan Teguh Sanjaya yang juga pendiri Cherrybelle. SUN dibentuk dari gerakan bertajuk We Can Be Winners, yang memberi semangat kepada generasi muda yang terkena dampak pandemi.

Girlband Sun dan Teguh

Photo :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

Mereka telah merilis lagu perdana berjudul Shine. Lagu itu mengangkat pesan bagi generasi muda untuk bisa percaya diri dan menjadi diri sendiri tanpa terkurung dalam sebuah tren. Selain itu lagu pertama mereka juga menyelipkan musik dangdut sebagai salah satu kekayaan musik yang dimiliki Indonesia. 

"Arti lagu Shine bisa berarti bangga dengan karya anak bangsa. Lagu ini membangkitkan rasa percaya diri anak muda Indonesia. Dan juga sebagai bentuk mencintai produk dan karya dan identitas kita sebagai anak Indonesia," kata Soo Jin.

Lagu itu juga dibuat atas saran dari lingkungan sekitar. Maka tak herna bila banyak unsur yang dirangkum dalam Shine.

"Banyak masukan dari sekitar yang meminta kami membuat lagu berkiblat K-Pop, J-Pop, dan Indonesia. Berbagai masukan ini kami tampung hingga melahirkan lagu yang kontroversial supaya wow effect-nya terasa," ujarnya.Rahma Agustina.