Curhat Keisya Levronka di Atas Panggung Sebut Penonton Seperti Juri

VIVA Showbiz – Penyanyi Keisya Levronka kerap menjadi sorotan publik setelah beberapa kali gagal membawakan lagunya sendiri yang berjudul ‘Tak Ingin Usai’. Lagu yang mengandung nada tinggi itu membuat Keisya kesulitan mencapai top suara.

Kritikan bahkan sampai hujatan pun lantas menghujani wanita cantik itu. Gerah dengan banyaknya kritik yang ia terima, Keisya kerap meluapkan emosinya di media sosial. Bahkan yang terbaru, Keisya tidak lagi menggunakan media sosial untuk mengeluarkan unek-uneknya, ia langsung blak-blakan di atas panggung.

Yuks scroll ke bawah untuk tahu uneg-uneg Keisya!

Keisya menyebut, aksinya di panggung serupa ketika ia ikut serta dalam ajang pencarian bakat, namun yang membedakan “ini jurinya ada ratusan bahkan ribuan” kata Keisya, dikutip dari unggahan Instagram rumpi_gosip, Selasa, 20 September 2022

Keisya juga mengaku heran dengan para penontonnya yang mendadak mengambil HP ketika ia menyanyikan lagu Tak Ingin Usai. Padahal, sambung dia, saat menyanyikan lagu-lagu lain, penonton ikut bernyanyi, tertawa sampai berjoget tanpa merekam.

“Kalau aku nyanyiin lagu yang lain orang-orang masih bisa ketawa, orang-orang masih bisa ikut nyanyi, masih bisa joget. Tapi kalau udah di lagu ini (Tak Ingin Usai) apalagi kalau udah masuk lirik ‘terluka menangis tapi ku terima’ itu udah HP-HP-HP mulu yang aku liat, mukanya pada ketutupan” ucap penyanyi jebolan Indonesian Idol itu

Meski begitu, Keisya tidak mempersoalkan hal tersebut, ia mengaku percaya pada proses yang sedang ia lakoni, sehingga tidak mau mengambil pusing omongan-omongan negatif yang dilontarkan orang lain terhadapnya.

“Ketika kita udah sayang sama diri sendiri, ketika udah percaya sama diri sendiri, apapun yang orang omongin gak akan ngaruh di telinga kita. Mempercayai diri sendiri itu sangat mudah diucapkan, tapi sangat susah buat dilakuin” sambung Keisya

Lebih lanjut, melalui curhatnya di atas panggung, penyanyi 19 tahun itu menyebut dirinya tidak memiliki kemampuan jika harus mengontrol omongan orang lain. Dia menegaskan yang terpenting adalah fokus kepada diri sendiri untuk melangkah lebih baik.

“Dan satu hal lagi yang paling aku pelajarin adalah, kita gabisa kontrol orang. Mereka mau lakuin apapun itu hak dia, orang mau komen, mau nge-hate itu hak mereka masing masing. Aku gapunya banyak tangan untuk menutup mulut orang-orang, tapi aku punya dua tangan untuk nutup telingaku agar fokus.” Pungkasnya