41 Seniman Muda Belajar Bareng Maestro di Borobudur

Seniman
Sumber :

VIVA Showbiz – Sebanyak 41 seniman muda di kawasan Candi Borobudur berkumpul dan menelisik sejarah kesenian serta mempelajari Tari Topeng dan Ketoprak yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Indonesia.

41 seniman muda ini bergabung dalam program Belajar Bersama Maestro (BBM) yang diinisiasi oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ada dua maestro yang dilibatkan dalam program ini yaitu maestro tari Didik Nini Thowok dan maestro ketoprak Nano Asmorodono.

Di bawah bimbingan Didik Nini Thowok, peserta BBM untuk tari topeng yang terdiri dari 20 peserta mendapatkan pengetahuan yang mendalam tentang tata cara menari dengan menggunakan properti topeng. Tetapi, sebelum masuk ke sesi-sesi praktik, para peserta terlebih dahulu dibekali oleh materi-materi tentang topeng yang ada di berbagai macam daerah di Indonesia, seperti Topeng Banjar, Topeng Lengger Wonosobo, Topeng Cirebon, maupun topeng di negara-negara luar, seperti Jepang dan China.

Sementara untuk sesi praktik, peserta dibimbing dalam penggunaan properti kipas dalam tari topeng dan gerak silat dengan menggunakan properti topeng. Para peserta diajarkan pula koreografi tari topeng yang terbagi dalam tiga jenis tarian, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.

Sedangkan untuk peserta BBM ketoprak yang dibimbing oleh Nano Asmorodono dibekali dengan materi-materi seputar ketoprak, seperti sejarah dan perkembangan ketoprak, penyutradaraan, dan juga keaktoran. Sedangkan dalam sesi praktik, para peserta diajarkan memakai busana dalam ketoprak.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin sebanyak 41 peserta yang merupakan para seniman muda tersebut dilatih dari hari ke hari untuk belajar bersama maestro.

Judi berharap usai mendapatkan pelatihan dari para maestro, peserta diharapkan akan menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan kepada sanggar-sanggar ataupun pelaku kebudayaan di daerahnya masing-masing. Bahkan Judi berharap pula para peserta ini bisa menjadi maestro-maestro selanjutnya di masa yang akan mendatang

“Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan," kata Judi, Sabtu 25 Juni 2022.

Sementara Didik Nini Thowok menyebut program BBM dengan melibatkan seniman-seniman muda menjadi hal yang penting dilakukan. Didik mengungkapkan program ini mengajarkan pula keberagaman dan kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

"Program BBM ini sangat penting, karena kita menanamkan pengertian, pemahaman dan kecintaan pada generasi muda terutama, tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia," ucap Didik.

Sementara itu Nano Asmorodono mengungkapkan Ketoprak merupakan sebuah kesenian yang kreatif. Nano membeberkan bahan-bahan dari cerita ketoprak bisa diambil dari kehidupan masyarakat.

"Kesenian tradisi Ketoprak termasuk seni yang paling kreatif. Apa yang terjadi di masyarakat dapat dijadikan bahan untuk ketoprak. Kenapa pelaku ketoprak melakukan kreatifitas? Agar bisa dicintai oleh masyarakat dan bisa mengikuti zaman. Makanya itu, kegiatan pembelajaran seperti Belajar Bersama Maestro diperlukan," pungkas Nano.