Vokalis THE SIgit Kagum dengan Para Musisi Muda di Ajang Ini
- ist
VIVA – Ajang kontestasi karya musik dan seni visual bertajuk Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) Season 2 memasuki babak penjurian. Ratusan karya dari kategori musik maupun visual art mulai dinilai sejak pendaftaran ditutup pada 14 Maret 2022.
Perwakilan Supermusic, Nathaniel W Utomo mengatakan, dalam fase penjurian akan terjadi proses seleksi dan kurasi karya peserta oleh para juri. Mereka adalah Rekti Yoewono, Ronald Steven, dan Nadia Yustina di kategori musik, serta Oom Leo, Popo Mangun, Hana Madness, Bunga Fatia, dan Streoflow di kategori visual art. Dari ratusan karya para finalis tersebut nantinya dikurasi dan akan mengikuti sesi coaching bersama para expert di masing-masing kategori.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya untuk setiap karya yang telah disubmit mengikuti DTBTNS Season 2 ini. Meski proses submission sempat kami perpanjang karena situasi pandemi, namun ini justru memunculkan lebih banyak karya-karya yang menarik dan berkualitas di setiap kategori. Kami berharap proses penjurian bersama para expert selanjutnya dapat memberikan beragam insight yang positif bagi para finalis," kata Nathaniel.
Harapan yang tinggi terhadap para finalis juga diungkapkan yang ditunjuk sebagai salah satu juri di kategori musik. Menurut salah satu juri di kategori musik, vokalis The SIGIT, Rekti Yoewono, karya-karya yang masuk semakin bervariatif. Ia menyebut, para musisi muda berbakat ini perlu terus didorong agar semakin dikenal luas dan memiliki kesempatan berkembang.
"Banyaknya jumlah submission bisa jadi karena adanya peningkatan keberanian para pegiat musik untuk menampilkan karya. Saya rasa itu hal yang bagus, apalagi di DTBTNS Season 2 ini karyanya semakin variatif banget. Seingat saya DTBTNS tahun lalu didominasi oleh musik pop, pop punk dan rock. Tahun ini saya perhatikan ada banyak band metal, bahkan ada musik electronic juga," kata Rekti.
Rekti menambahkan, karya yang semakin beragam dan berkualitas di Dare To Be The Next Superstar Season 2, membuat para juri tertantang dan menjadi ekstra selektif untuk mengkurasi karya terbaik dari yang terbaik.
"Cukup menantang buat para juri sepertinya ya. Saya sebisa mungkin tidak bias terhadap genre musik yang saya gemari saja. Untungnya banyak talenta menarik yang punya potensi untuk bisa dinikmati khalayak, tanpa memandang aliran musiknya," ujar Rekti.
Hal senada diungkapkan Oom Leo yang menjadi juri di kategori visual art. Pria bernama asli Narpati Awangga ini mengaku harus menguras energi dan pikiran saat menilai karya-karya visual art yang kualitasnya di atas rata-rata.
"Antusiasme para peserta sangat luar biasa. Banyak yang cukup menyita perhatian baik dari segi teknis, konsep dan ide, serta artistik yang mengagumkan. Enggak cuma satu atau dua karya, banyak yang bikin gue kelimpungan untuk memilih kandidat juara DTBTNS Season 2 ini," kata Oom Leo.
Pada fase penjurian, selain proses kurasi juga akan ada sesi coaching. Para juri akan berbagi ilmu serta pengalaman mereka kepada para finalis DTBTNS Season 2. Rekti dan Oom Leo pun sudah menyiapkannya materi agar sesi ini berjalan stimulus dan menjadi bekal untuk finalis mengembangkan diri maupun karya mereka.
Di tahap coaching mendatang, Rekti akan lebih menekankan terkait performance karena merupakan poin penting bagi seorang penampil. Mulai dari bagaimana cara menampilkan diri di atas panggung, hingga cara berkomunikasi yang tepat dengan penonton. Sementara itu, Oom Leo cenderung fokus kepada proses awal penggarapan sebuah karya visual art.
"Pendalaman konsep dan ide dasar penciptaan karya. Kalau untuk urusan teknis, nampaknya gak banyak yang harus dikulik lebih dalam. Karena skill rata-rata para finalis udah sangat oke banget," ujar Oom Leo.