2022, Laleilmanino Siap Gebrak Industri Musik dengan Hal Ini

Laleilmanino
Sumber :
  • ist

VIVA – 2022 telah datang. Berbagai pihak melakukan persiapan untuk menjalankan tahun ini dengan lebih baik, salah satunya trio  Laleilmanino. Mereka  beranggotakan orang-orang yang sudah punya pengalaman di industri musik.

Mereka adalah vokalis grup musik RAN, Anindyo Baskoro (Nino), gitaris dan kibordis Maliq & D’Essentials, Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim (Ilman). Mereka telah menorehkan beberapa prestasi di industri musik Indonesia antara lain, lebih dari 100 lagu dalam tujuh tahun, produser rekaman terbaik versi AMI Awards 2018, 2020, dan 2021.

Mereka juga masuk ke-18 Nominasi AMI Awards 2020, lagu Chrisye yang masuk dalam 10 lagu paling dicari netizen di Google selama 2021.

Nino RAN

Photo :
  • Facebook

Laleilmanino menyadari musik merupakan sebuah bentuk seni yang paling simple, dinamis, dan dapat diterima banyak orang. Karena hal inilah Kolektibel sebagai startup teknologi melakukan kerjasama dengan Laleilmanino yang ternyata memiliki visi dan misi yang sama.

“Kami menyadari bahwa dunia musik terus berevolusi. Kami melihat NFT bukanlah sebuah tren sesaat, melainkan era baru bagi industri musik masa depan,” kata Nino RAN saat dihubungi baru-baru ini. 

“Industri NFT ini sedang bergerak cukup cepat. Kami  perlu merespons industri musik untuk dapat memanfaatkan peluang besar teknologi baru ini. Kami sangat berharap kerjasama ini bisa membuka adopsi NFT sebanyak-banyaknya di Indonesia,” sambung Pungkas Riandika, CEO Kolektibel.

Ilustrasi Laleilmanino

Photo :
  • ist

Dijelaskan Pungkas,  musik adalah industri yang layak ditemani oleh NFT di 2022 ini. Ini adalah bagian dari strategi kolektibel agar NFT bisa diadopsi secepat mungkin dan semasif mungkin di Indonesia.

Secara umum platform Kolektibel menghadirkan user journey yang ramah dan mudah bagi semua orang. Sedikit berbeda dengan NFT marketplace lain di Indonesia, mereka tidak menggunakan mata uang kripto sebagai metode pembayaran untuk NFT-nya, namun justru menggunakan fiat alias mata uang yang berlaku di Indonesia, yakni Rupiah.

Pungkas menuturkan, langkah ini diharapkan akan menjadi breakthrough bagi orang Indonesia karena mereka dapat langsung mengoleksi NFT dengan cara yang mudah.