Juicy Luicy Kaget Albumnya Terjual 600 Ribu Keping

Juicy Luicy
Sumber :
  • IG @juicyluicyband

VIVA – Grup musik Juicy Luicy meraih catatan manis dalam perjalanan di industri musik Tanah Air. Album mereka yang berjudul Sentimental laris terjual di pasaran. Sudah 600 ribu orang membawa pulang album tersebut.

Mereka tidak menyangka, pencapaian ini bisa diraih. Selain pandemi yang masih terjadi, banyak orang yang memilih untuk menikmati muisk secara digital.

"Kami tidak menyangka sekaligus senang banget di zaman digital begini masih bisa jual 600 ribu kopi," kata Julian, vokalis Juicy Luicy saat mengadakan jumpa pers baru-baru ini.

Juicy Luicy

Photo :
  • IG @juicyluicyband

Album Sentimental berada di bawah naungan label E-Motion Entertainment. Album tersebut juga merupakan hasil kerja sama dengan Jagonya Musik Sport Indonesia (JMSI). Penjualan album itu dilakukan di seluruh gerai KFC yang ada di Indonesia.

Pencapaian tersebut menuai pujian dari CEO JMSI, Steve Lilywhite. Ia jug merupakan produser band legendaris U2. Steve sudah jatuh cinta sejak pertama kali mendengar Juicy Luicy,

"Saya suka Juicy Luicy. Ketika mendengar Juicy Luicy hati saya menjadi, 'ah begitu indah'. Saya senang karena Juicy Luicy membuat musik yang hebat," ucap Steve.

Juicy luicy tak sendiri, ada album lain rilisan E-Motion yang penjualannya mencapai ratusan ribu selama beberapa waktu terakhir. Namun bukan album dari grup musik, melainkan DVD Tayo Ayo Bertualang dan DVD Bertualang Bersama Knight Kris dan Pororo

"Walaupun dua tahun terakhir ini situasi sangat sulit tapi kami bisa diberkati dengan penjualan fantastis. Tapi kami tetap tidak boleh cepat puas dan berkarya terus," kata CEO E-Motion Entertainment Arnold J. Limasnax.

Hal itu buar E-Motion Entertainment membuka kantor di Bali. Merka ingin mendorong bakat dan talenta lainnya di Indonesia. Mereka siap membuka peluang insan kreatif untuk berkolaborasi sekaligus membantu pariwisata Bali bangkit kembali.

Pororo the Little Penguin

Photo :
  • Facebook, Pororo the Little Penguin

"Fokus kami saat ini bagaimana caranya musik didengar banyak orang bisa dan bagaimana caranya berkolaborasi agar membuat industri musik Indonesia semakin hebat lagi," kata Arnold.