Diizinkan Digelar di Jakarta, DWP Dianggap Datangkan Profit Buat DKI
VIVA – Djakarta Warehouse Project atau DWP kembali digelar tahun ini. Hari ini, 13 Desember 2019, merupakan hari pertama digelarnya gelaran musik yang dikenal dengan sebutan DWP itu. Meski telah mengantongi izin dari Pemprov DKI Jakarta, tetap saja, acara musik tempat berkumpulnya para musisi dan DJ terkenal itu menuai protes dari banyak pihak. Banyak yang beranggapan, DWP tempatnya maksiat.
Namun, dengan adanya berbagai pertimbangan, akhirnya DWP diizinkan digelar di Jakarta, dengan beberapa syarat. Bahkan, pihak DPRD DKI menilai, digelarnya DWP justru bisa mendatangkan keuntungan untuk DKI Jakarta.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan bahwa DWP merupakan acara akhir tahun yang cukup menghasilkan. Dia mengatakan DKI berpotensi mendapatkan pendapatan dari tiket penjualan acara tersebut.
“Itu kan hajat akhir tahun termasuk profit untuk DKI. Nanti saya minta komisi C saya suruh untuk awasi ke sana bagaimana laporannya keuangannya. Tiket itu bukan kecil, pendapatannya gede,” ujar Edi Marsudi seperti dikutip VIVA dari aman VIVAnews.
Sebelumnya, karena sempat diprotes dan dianggap terlalu berisiko menimbulkan maksiat, akhirnya DWP sempat dipindah di gelar di Bali. Dan Seperti diketahui pula, jika DWP sudah dihelat sejak 2008 lalu. Awal mulanya DWP bernama Blowfish Warehouse Project, di Jakarta sendiri acara itu telah berganti-ganti lokasi. Mulai dari Pantai Karnaval Ancol, Istora Senayan, hingga JIEXPO Kemayoran yang akhirnya juga akan kembali dipakai pada tahun ini. Pada tahun ini banyak DJ kelas dunia yang akan ikut memeriahkan acara di antaranya Calvin Harris, Martin Garrix, Skrillex, dan Zedd.