Pianis Top Belanda Akan Hibur Warga Aceh Lewat Musik Klasik
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Wouter Bergenhuizen, pianis kawakan asal negeri kincir angin Belanda akan menghibur rakyat Aceh melalui aksi solonya di Aula Museum Tsunami Banda Aceh hari ini, Jumat, 17 Mei 2019.
Wouter adalah musikus dengan prestasi mentereng. Tahun 2017, dia menjadi satu-satunya kontestan pianis Belanda yang mencapai semifinal The International Franz Liszt Piano Competition di Utrecht, yang diikuti oleh pianis seluruh dunia.
Di Banda Aceh, Wouter akan memainkan repertoar Sonata No 31 dalam A Mayor Op.110 (Ludwig van Beethoven), Holberg Suite Op.40 (Edvard Hagerup Grieg), dan Images-premier livre (Claude Debussy). Meski baru pertama ke Aceh, Wouter meyakini bahwa penikmat musik klasik masih ada di Banda Aceh.
"Di Kota Banda Aceh saya rasa punya banyak penikmat musik klasik, tapi tidak ada pemainnya. Jadi saya punya kesempatan untuk memperkenalkan musik klasik kepada masyarakat Aceh," kata Wouter saat ditemui di Kantor Komunitas Tikar Pandan, Kamis, 16 Mei 2019.
Pertunjukan piano itu dalam rangkaian lawatan ke tiga kota di Indonesia. Selain Aceh, pria berusia 31 tahun itu juga tampil di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta pada 11 Mei 2019 dan Gereja Wesley Methodist, Medan pada 13 Mei 2019.
Lawatannya ke Indonesia tersebut difasilitasi oleh Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Manajer Proyek Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Bob Wardhana mengatakan, sejak tsunami melanda Aceh, sangat jarang ada musik klasik di Aceh. Menurut dia, musik klasik punya penikmatnya tersendiri di Serambi Mekah.
“Makanya, begitu ada musisi musik klasik Belanda ke Indonesia, saya bawa kemari (Aceh)," kata Bob.
Ditanya apakah Wouter akan membawa musik lokal Aceh nantinya? Bob menyebutkan bahwa Wouter akan membuat kejutan dengan memainkan musik Aceh versi dia.
“Akan ada satu lokal yang akan dibawakan dalam bentuk klasik,” ujarnya.