Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Pertama Digelar di Bali

Kepala Bekraf, Triawan Munaf
Sumber :
  • Tasya Paramitha/VIVA

VIVA – World Conference on Creative Economy (WCCE) pertama di dunia digelar di Bali. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI menyelenggarakan pesta ekonomi kreatif tersebut pada 6-8 November 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Untuk penyelenggaraan pertamanya, WCCE mengangkat tema ‘Inclussively Creative’ dan menghadirkan sebanyak 2.000 peserta dari seluruh Indonesia dan berbagai negara di dunia.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan bahwa di era globalisasi dan teknologi modern ini, industri kreatif telah menjadi sebuah ‘game changer’. Salah satu sektor yang paling dinamis dan berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan global dan di tahun 2015 menghasilkan setidaknya US$2,250 miliar dan menyedot sebanyak 29,5 juta tenaga kerja.

“Di waktu yang sama, ekonomi kreatif juga tengah melesat, membuat industri ini semakin inklusif. Teknologi juga membuat orang dari mana saja bisa berpartisipasi di rantai value dan menerobos batasan-batasan,” ujar Triawan di Nusa Dua, Bali, Rabu, 7 November 2018.

Ia lantas melanjutkan bahwa saat ini Indonesia sedang bergerak maju ke jalan yang menjanjikan. Ekonomi kreatif berkontribusi terhadap lebih dari 7,4 persen produk domestik bruto (GDP) Indonesia. Sektor kreatif ini juga merupakan rumah bagi hampir 17 juta pekerja atau 14 persen dari jumlah total pekerja yang 54 persen di antaranya adalah wanita.

Menurutnya, lanskap sektor ini pun telah berubah, membuktikan ekonomi kreatif bisa menjadi kendaraan ke arah kesetaraan kesempatan.

“WCCE pertama ini adalah usaha untuk menghubungan elemen-elemen multidimensi dan para stakeholder ekonomi kreatif. Konferensi ini akan menandakan milestone global untuk ekonomi dunia yang lebih inklusif,” ucapnya.

Pemerintah Indonesia sendiri menurutnya berkomitmen penuh untuk mengambil peran lebih besar untuk perkembangan ekonomi global.

“Saya berharap WCCE bisa menjadi wujud komitmen pengembangan untuk menjadi Center of Excellence bagi ekonomi kreatif. Itu akan berdampak positif dalam wujud ekonomi global yang lebih baik dan inklusif,” kata Triawan.

Terakhir, ia juga menyebutkan tentang generasi muda yang menjadi sumber utama energi kreatif. Hal itu pun akan menghasilkan kekuatan yang besar untuk menciptakan dunia yang lebih baik.