Penonton Konser Pria-Wanita Dipisah di Aceh, Wali: Luar Biasa

Wali Band
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Band beraliran pop Melayu, Wali, ternyata terpincut soal aturan di Aceh bahwa penonton konser dipisah antara perempuan dan laki-laki. Mereka menilai, aturan itu cocok diterapkan di kota lain agar perempuan tidak berdesakan dengan laki-laki.

Vokalis Wali Band, Farhan Zainal Muttaqin atau akrab disapa Faank menilai kalau perempuan yang nonton konser pasti ada rasa ketakutan jika berbaur dengan pria, karena selalu berdempetan dan berdesakan. Di Aceh, kata dia, hal itu tidak terlihat, karena ada sekat yang memisahkan antara keduanya. 

"Kalau di Aceh, melihat riuh sebelah kanan ada perempuan dan laki-laki sebelah kiri, itu luar biasa banget," katanya usai menggelar konser di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu malam, 6 Oktober 2018.

Menurut Faank, jika ada pemisah, akan lebih aman. Ia berharap jika penonton konser seperti itu diterapkan di kota-kota lain akan lebih bagus dan wanita yang ingin menonton konser juga terjaga.

"Menurut saya seperti itu bakal lebih aman, mudah mudahan konser lain bisa diterapkan di kota kota lain juga seperti itu," katanya.

Personel Wali Band lainnya, Apoy menyampaikan kesan yang sama. Baginya, Aceh adalah daerah unik dan berbeda dengan kota-kota lain yang pernah mereka singgahi untuk manggung. 

"Dari sekian banyak kota, yang paling dikangenin itu Aceh. Karena ketertiban, kedua, karena kopinya. Pas sampai, langsung cari kedai kopi, Aceh juga bisa jadi contoh untuk daerah lain," kata dia.

Diketahui, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh sebelumnya telah mengeluarkan fatwa terkait kriteria kegiatan seni dan hiburan menurut syariat Islam. 

Kriteria seni budaya dan hiburan yang diperbolehkan dalam Islam itu tertuang dalam fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 12 Tahun 2013. Fatwa tersebut mengatur seluruh isi konten nyanyian, kegiatan hiburan, dan penonton. Termasuk, penonton hiburan tidak bercampur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.