Djakarta Warehouse Project di Bali, Penonton Dijanjikan Kenyamanan
VIVA – Festival dance musik terbesar di Asia, Djakarta Warehouse Project (DWP) kembali diselenggarakan di Indonesia untuk yang ke-10 kalinya. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu diadakan di Jakarta, tahun ini DWP diselenggarakan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.
Banyak orang yang bertanya-tanya perihal alasan kepindahan penyelenggaraan DWP dari Jakarta ke Bali. Sebagian masyarakat menilai bahwa panitia penyelenggara merasa takut akan adanya protes dari ormas yang kontra dengan penyelenggaraan DWP.
Saat ditemui awak media, Sarah Deshita selaku Brand Manager Ismaya Live yang mengadakan acara DWP membantah isu takut ormas tersebut. Menurutnya, bukan karena alasan ormas lah DWP pindah ke Bali, karena ketika didatangi ormas seperti tahun lalu pun mereka bisa membereskan masalah itu dengan baik.
“Sebenarnya tahun lalu ketika datang (ormas) dan enggak mengganggu. Kita bisa membantu untuk membereskan ini (masalah),” kata Sarah di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Oktober 2018.
Menurutnya, rencana penyelenggaraan DWP ini pindah ke Bali sudah ada dari tahun 2017 lalu. Namun, karena alasan satu dan lain hal akhirnya DWP tahun 2017 batal dilaksanakan di Bali.
“Tahun lalu sudah ngecek GWK cuma masih dalam pembangunan, secara kapasitas juga belum cukup tanggal yang dimau juga belum available. Alhamdulillah tahun ini dicek tanggalnya bisa nih,” katanya kepada media.
Lebih lanjut, Sarah mengatakan bahwa panitia akan membuat para penonton yang menikmati acara DWP nanti merasa senang dan bahagia. Maka dari itu, ia menjamin bahwa keamanan dan kenyamanan para penotonnya adalah hal yang paling diperhatikan. (ase)