Pesona Lain yang Jadi Alasan Jazz Gunung Bromo Diminati

Menikmati pemandangan Gunung Bromo
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Kualitas musik dan kepiawaian musisi yang disuguhkan penyelenggara jadi alasan utama pagelaran Jazz Gunung di Jiwa Jawa Resort Kecamatan Sakapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, selalu dibludaki penonton. Tapi ada hal lain yang selalu membuat pengunjung rela jauh-jauh bertandang, yakni keindahan alam Gunung Bromo.

Jazz Gunung Bromo digelar secara outdoor atau berkonsep alam terbuka. Panggung amfiteater berlatar belakang pemandangan lembah hijau dan punukan gunung disiapkan untuk musisi menampilkan kemampuannya bermain musik. Di hadapan panggung, tribun setengah melingkar dibangun berundak-undak untuk penonton. 

Langit jadi atap, pohon cemara memenuhi ruang pandang di sekitar lokasi acara. Berada di area lapang Pagupon Bromo, konser ini tidak hanya memanjakan telinga penonton dengan alunan musik yang apik, tapi juga memberikan ruang istimewa bagi mata untuk menikmati indahnya alam pegunungan. 

Jazz Gunung Bromo kali ini akan digelar selama tiga hari, yakni pada Jumat-Minggu, 27-29 Juli 2018. Dua hari digelar seperti tahun sebelumnya, dimulai pukul 15.00 WIB sampai malam. 

"Hari ketiga digelar pagi, mulai pukul lima," kata Direktur Jazz Bromo Indonesia, Bagas Adyatmono, di Rehat Bromo pada Rabu, 9 Mei 2018. 

Di waktu lengang, sebelum pagelaran musik dimulai, pengunjung bisa berjalan-jalan melihat suasana desa masyarakat Tengger, memandang hamparan hijau sayur-mayur di kaki gunung, atau bila tak lelah, naik ke atas menikmati pemandangan kawah Bromo.

Bagi yang ingin bersantai di dekat lokasi acara, penyelenggara juga menyiapkan kegiatan dan tempat menarik, seperti bazar rakyat di Pasar Tengger yang berada di dekat Rehat Bromo. 

"Pasar Tengger nantinya akan menjajakan hasil panen masyarakat Tengger, juga hasil kerajinan seperti mainan dari kayu," kata Bagas. 

Di sudut lain, Galeri Tengger juga ada. Pengunjung bisa melihat-lihat karya seni bertemakan Bromo dan masyarakat Tengger, seperti lukisan Gunung Bromo sejak awal terbentuk sampai sekarang, dan lainnya. 

"Dari macam-macam kegiatan ini kami berupaya melibatkan masyarakat sekitar dalam Jazz Gunung," ucap Bagas. 

Jazz Gunung Bromo 2018 akan menghadirkan musisi nasional, seperti Barry Likumahuwa, Andre Hehanusa, dan Surabaya All Stars. Tidak hanya jazz, genre musik lain macam pop, funk, dub, keroncong, reggae, R&B, soul, dan lainnya juga akan dimainkan. 

"Itu ciri jazz gunung yang penuh dengan keragaman," kata Bagas.