Rayakan Keragaman di Jazz Gunung Bromo 2018

Jazz Gunung Bromo 2018
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Jazz Gunung Bromo 2018 di Sakapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan kembali digelar pada Jumat-Minggu, 27-29 Juli 2018 mendatang. Tidak hanya jazz, penonton juga akan disuguhkan penampilan musik genre lain, seperti pop, funk, dub, reggae, soul, R&B, dan folk. Keragaman itu jadi ciri khas Jazz Gunung. 

Festival Jazz Gunung digelar rutin setiap tahu. Dan tahun ini adalah yang ke-10. Musisi ternama selalu hadir menampilkan kepiawaian mereka pada gelaran musik bertaraf internasional ini. Jazz Gunung di Bromo merupakan pioner dari berkembangnya festival musik dengan konsep alam terbuka.

Seperti tahun lalu, Jazz Gunung tahun ini digelar di panggung amfiteater terbuka bersistem tata suara kelas dunia yang terletak di Jiwa Jawa Resort Kecamatan Sakapura, Kabupaten Probolinggo. Tribune berkapasitas kurang lebih 2.000 penonton tersedia di tempat pertunjukan seni yang berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut itu.

Ada beberapa musisi kawakan yang akan dihadirkan penyelenggara. Pada hari pertama, Jumat, 27 Juli 2018, Jazz Gunung menghadirkan penampilan Kramat Ensemble Percussion, Tohpati Bertiga, Tropical Transit, Barry Likumahuwa, dan Andre Hehanusa. 

Di hari kedua, Sabtu, 28 Juli 2018, bakal tampil menghibur penonton ialah Ring of Fire Project besutan Djaduk Ferianto, dan Surabaya All Stars, yakni Tribute to Bubi Chen, Bintang Indiarto-Soul of Bromo, serta Barasuara. Hari ketiga, Minggu, 29 Juli 2018, Endah N Rhesa, Bianglala Voices, Nonaria, hingga kelompok musik Bonita and The Husband, akan hadir menghibur. 

"Jazz Gunung biasanya kita mulai dari pukul 15.00 WIB, tapi untuk hari ketiga, pada Minggunya, kita mulai pagi. Rencananya pukul lima pagi sudah mulai," kata Direktur Jazz Gunung Bromo Indonesia, Bagas Indyatmono, di Jiwa Jawa Resort Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 9 Mei 2018. 

Ada empat kategori tiket disiapkan penyelenggara kepada pengunjung. Yakni VVIP yang berada di bagian tengah atas dan menghadap langsung ke panggung, harga tiketnya Rp1.050.000; VIP B yang berada di bawah tepat di depan panggung, harga tiket Rp700 ribu; VIP A berada di tribune sisi kanan dan kiri, harga tiketnya Rp600 ribu; dan kategori festival seharga Rp425 ribu.

Tentu saja harga tiket itu terbilang wajar bila dilihat dari sisi musisi yang tampil. Belum lagi suguhan pemandangan alam pegunungan dan langit bertabur bintang, membuat pertunjukan seni Jazz Gunung membawa kesan yang tak mudah dilupakan oleh penonton. 

"Kalau dulu hanya sehari dengan penonton hanya 200 orang, sekarang digelar tiga hari dan penonton 2.000 orang," ujar Bagas. (ms)