Perjuangan Glenn Fredly Bangun Ekosistem Musik Indonesia

Glenn Fredly
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA – Sejumlah pegiat seni dan budaya, khususnya di dunia musik, telah bekerjasama dengan pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif dan TVRI, untuk menggelar Konfrensi Musik Indonesia (KAMI) di Kota Ambon pada 7 sampai 9 Maret 2018 mendatang.

Hal ini dimaksudkan untuk membentuk dan membangun ekosistem budaya melalui dunia seni musik, sekaligus menjadikannya profesi di sektor riil yang akan mengapresiasi para insan budaya dengan pembentukan sektor industrinya.

Ketua Komite KAMI, Glenn Fredly menjelaskan, berangkat dari UU Hak Cipta dan UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 sebagai acuannya, diharapkan upaya ini akan makin memajukan industri musik dan budaya sebagai profesi yang diperhitungkan di masyarakat.

"Jadi ini akan menjadi prototipe dimana sosialisasi tentang pemajuan kebudayaan dari aspek seni, dalam hal ini musik, bisa jadi gambaran yang konkrit untuk ke depan," ujar Glenn saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 14 Februari 2018.

Glenn menjelaskan, upaya ini berangkat dari fakta bahwa profesi sebagai musisi atau dari cabang budaya lainnya yang ada di Indonesia, masih dipandang miring sebagai sebuah pekerjaan atau industri. Hal itu karena sektor ini dinilai belum mampu memberikan dampak signifikan dalam aspek perekonomian negara.

"Kenapa Korea bisa (maju industri musiknya), bahkan Malaysia dan Singapura bisa mengelola pertunjukan-pertunjukan musiknya dengan luar biasa, kenapa kita enggak bisa?. Itu kan pertanyaan yang harus jawab kita. Bukan hanya pemerintah, tapi bagaimana dengan ekosistemnya?" ujarnya.

Terlebih, dengan rasio yang sangat kecil yang didapat dari sektor budaya tersebut, Glenn mengaku sangat miris dengan fakta bahwa aspek-aspek budaya Indonesia belum bisa dimaksimalkan.

"Saya terkejut waktu melihat bahwa begitu digabung, hasil yang kita buat itu hanya 0,47 persen, kaget banget saya. Nanti Pak Triawan (Munaf) mau minta anggaran untuk memajukan dunia musik, itu nanti akan ditanya oleh (Kementrian) Keuangan, 'Kok industrinya cuma segini?', ya kan. Jadi akhirnya nanti semua terhubung," kata Glenn.

Oleh karena itu, dengan upaya yang dilakukan KAMI di dunia musik dan budaya, ke depannya diharapkan agar sektor ini bisa menjadi salah satu hal yang akan ikut berkontribusi dalam perekonomian, terutama untuk kesejahteraan para pelaku di industri tersebut.

"Kita bicara lebih dari pengakuan profesi, tapi ke depan tentang industri musik secara utuh sebagai sektor riil. Karena kalau kita ngomongin musik itu staging point-nya tetap dilihat dari adanya perdagangan, pemasukan pajak bagi negara, lapangan pekerjaan, kemudian inovasi, pendidikan, ya semuanya. Yang paling penting bagaimana musik jadi bagian ketahanan budaya kita," ujarnya.