Melodi Kebangsaan, Merawat Keberagaman Lewat Seni
- VIVA.co.id/Bimo Fudrika
VIVA – Alunan biola menggema di ruang berbentuk oval itu. Sekumpulan orang yang sedari tadi hanya duduk membentuk setengah lingkaran, lalu berdiri. Diiringi alunan biola, mereka pun dengan syahdu menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta, tanda dimulainya Melodi Kebangsaan yang kesembilan.
Setelah Mengheningkan Cipta dibawakan, beberapa penampil seperti Mia Ismi, dan Kiel Dharmawel, juga tampil membawakan kolaborasi monolog. Semua dilakukan secara suka rela dan tanpa dibayar. Semua satu tujuan, merawat keberagaman Indonesia.
"Lewat Melodi Kebangsaan kami ingin mencetuskan sebuah wadah di mana semua orang untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap negeri ini," ungkap Arie Hastuari, pelopor Melodi Kebangsaan, saat ditemui di Rasuna Epicentrum, Jakarta, Sabtu 3 Februari 2018.
Menurutnya, seni ialah salah satu saluran paling mudah untuk menyalurkan kecintaan dan keberagaman bangsa Indonesia. Ide ini muncul dari keprihatinan akan lebih mudahnya orang-orang menebar kebencian dibanding kecintaan terhadap sesama.
"Orang-orang itu sekarang lebih mudah menyatakan kenegatifan dan kayanya NKRI itu lupa bahwa NKRI beragam. Lupa kalau NKRI bisa kaya dan bersatu karena beragam," kata Arie.
Karena itulah ia menginisiasi Melodi Kebangsaan yang ditampilkan setiap dua minggu sekali ini. Hingga penampilan hari ini, tercatat ada lebih dari 100 penampil yang turut serta. Rencananya hal ini akan terus dilakukan, dengan konsep yang lebih tematik.
"Harapannya menyadarkan banyak orang di luar sana bahwa mencintai Indonesia itu mudah, dan kita harus menyadarkan mereka agar membanggakan Indonesia. Kenapa harus ngomongin budaya luar, kalau kita punya begitu banyak budaya dari Aceh sampai Papua, kenapa enggak itu yang kita banggakan," tuturnya. (one)