Seruan Arina Mocca untuk Anak Muda
- Mohammad Yudha Prasetya /VIVA.co.id
VIVA.co.id – Vokalis dari unit storytelling-pop Mocca, Arina Ephipania mengatakan, dengan adanya risiko bagi para generasi muda yang sibuk bekerja, namun ingin memperjuangkan passion yang dimilikinya, hal itu harus dianggap sebagai tantangan yang harus ditempuh, jika mereka ingin hidup bahagia dengan melakukan apa yang disukainya.
Dia pun menyarankan, bagi mereka yang ingin hidup, atau bahkan mencari nafkah dengan mengandalkan passion yang dimilikinya, mereka harus yakin untuk mencoba hal itu, dan jangan sampai menyerah hanya karena sejumlah kendala yang dihadapi.
"Kalian coba jalani aja apa yang benar-benar bikin kalian bahagia. Kalau masih takut terjun ke sana, cobalah sesekali. Misalnya seminggu kita kerja Senin sampai Jumat, gunakan dua hari libur kalian untuk mencoba passion kalian itu. Jadi, kayak part-time dulu ya si passion-nya ini," ujar Arina kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Arina mengakui, keputusannya untuk langsung terjun ke dunia musik sejak menyelesaikan kuliah dulu, awalnya pun mendapat tentangan dari pihak keluarga dan bahkan dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak.
"Karena musik itu adalah profesi yang dipandang sebelah mata menurut saya. Banyak orang bilang itu hanya hobi, 'wah beruntung ya kamu bisa dapat uang dari hobi kamu', padahal itu pekerjaan juga. Orang kan tidak tahu ya, bahwa kita tuh berdarah-darah di belakang ini," kata Arina.
Meski demikian, Arina mengingatkan bagi para pejuang passion itu untuk melihat kondisi nyata dari kehidupan yang dimilikinya. Sebab, memperjuangkan passion ini, menurutnya bukan berarti mengesampingkan sejumlah tanggung jawab dalam hidup, terutama bagi mereka yang sudah memiliki keluarga untuk dinafkahi.
"Kalau saya, dasarnya orangnya emang nekat. Karena saya enggak begitu peduli sama omongan orang. Tapi coba dulu aja, terutama untuk yang masih muda. Karena, kalau misalnya sudah berkeluarga dan punya tanggungan banyak, itu mungkin pertimbangannya lain lagi. Sebab, kita juga mesti tanggung jawab dalam menjalani hidup ini, jadi ya harus mencari titik seimbangnya," ujarnya. (asp)