Dikenal Jago Matematika hingga Punya IQ 145, Jerome Polin Ungkap Perjuangannya Tidak Mudah

Jerome Polin
Sumber :
  • Instagram/jeromepolin

Jakarta, VIVA – Nama Jerome Polin selama ini dikenal sebagai seorang konten kreator ternama yang memiliki kemampuan luar biasa atau jago dalam bidang ilmu matematika. Ia tak jarang membuat konten-konten edukasi perihal rumus-rumis hitung matematika.

Selain jago matematika, Jerome juga ternyata memiliki skor IQ di atas rata-rata yakni 145. Informasi itu disampaikan langsung oleh Jerome dalam video yang diunggah ke Instagram pribadinya. Dalam video itu, Jerome terlihat tengah berbincang dengan konten kreator, Cellos.

"Kenapa IPK lo bisa 4 di Major Matematika di Waseda University (Jepang), kalau lo gak pintar?" tanya Cellos dalam video itu dikutip Sabtu, 15 Maret 2025. 

"Karena gua rajin," jawab Jerome. 

"Lo pernah tes IQ gak? Berapa IQ lu?" tanya Cellos lagi. 

"Pernah (tes IQ). 145 ++ gitu tulisannya (skornya)," jawab Jerome. 

"Itu jenius berarti?" tanya Cellos. 

"Mungkin ya. Tapi gue latihan. Gua latihan buat tes IQ,"  jawab Jerome.

Jerome kemudian menjelaskan bahwa apa yang ia raih saat ini telah melalui proses perjuangan yang luar biasa dan tidak instan. Jerome berjuang habis-habisan demi meraih mimpi hingga sukses seperti sekarang. Diungkap Jerome, orang lain tidak melihat perjuangan dan usahanya itu. 

"Seumur hidup gua, gua itu kayak ngerasa gue effort banget. Kayak banyak orang kan bilang gua pinter matematika, padahal ada fasenya gue struggle banget, gua struggling parah matematika, yang orang gak lihat," kata Jerome. 

Jerome pernah belajar mati-matian, dalam satu hari ia bisa mengerjakan 100-200 soal matematika. Tidak hanya itu, Jerome juga belajar bahasa Jepang dengan sangat gigih, sampai jam 3 pagi setiap hari. Diketahui, Jerome menempuh pendidikan kuliah di Jepang. 

"Tapi gue banar-benar belajar tuh kayak orang gila. Jadi gua beli 8 buku, tiap hari gue kerjain-kerjain. Tiap hari bisa 100 soal, 200 soal gua kerjain, se-effort itu," kata Jerome. 

"Terus bahasa Jepang, gua kan harus belajar bahasa Jepang buat tes masuk kuliah itu. Gua belajar kayak orang gila, sampai jam 3 pagi, jam 4 pagi gue belajar. Setiap hari every day, every single day. Akhirnya dalam setahun gue bisa lulus N1. N1 itu kayak level bahasa Jepang paling tinggi," tambahnya.

"Terus orang-orang bilang 'Ya kamu mah pintar gini gini' misalnya kayak gitu. Tapi kan lo gak lihat effort gua," kata Jerome lagi.