Iqbaal Ramadhan Bakal Lebih Fokus Jadi Produser?

Jakarta, VIVA – Untuk pertama kalinya, Iqbaal Ramadhan menjadi produser film Perayaan Mati Rasa. Menjadi produser film bersama dengan Umay Shahab diakui Iqbaal adalah keputusan terbaik yang pernah dia buat. Melalui film ini dirinya bisa belajar bagaimana memproduseri sebuah film. 

"Buat saya ini sebuah keputusan terbaik untuk belajar memproduseri sebagai produser eksekutif bersama teman-teman lama saya. Teman-teman kecil malah. Saya sama Prilly kenal di 2011 sama Umay dulu kita saingan. Akhirnya di usia ini kolaborasi sama teman dan akhirnya diberi kesempatan jadi orang di balik layar. Saya bangga bisa jadi bagian di film ini," kata Iqbaal dalam press conference di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 23 Januari 2025.

Lebih lanjut diungkap Iqbaal menjadi produser dirinya menyadari bahwa ternyata membuat sebuah film tidaklah semudah yang dibayangkan. Terlebih selama ini dirinya hanya terlibat sebagai pemain, tanpa tau proses produksi yang cukup rumit. 

"Bahwa bikin film panjang prosesnya dan enggak semudah membalikkan telapak tangan selama ini ditawarin bentuknya jadi skripnya kita harus mendalami karakternya tapi bagaimana ikut berproses dari skrip belum ada. Jadi banyak belajar banget," katanya.

Di sisi lain ketika ditanya apakah dirinya akan lebih memilih menjadi produser ketimbang bermain sebagai aktor. Iqbaal mengaku bahwa tidak menutup kemungkinan untuk itu.

"Saya melakukan apa yang dibayangkan saya menyenangkan karena kalau enggak menyenangkan di bayangan saya, saya enggak akan ngelakuin itu. Jadi ada kemungkinan terus menjadi ikutan proses di balik layar, tapi enggak juga tiba-tiba stop di depan layar. Saya ikutin arusnya aja," ujarnya. 

Sebagai informasi, Perayaan Mati Rasa menceritakan  IAN Antono (Iqbaal Ramadhan). Sebagai seorang anak pertama, IAN berjuang meraih mimpinya bersama para sahabatnya dan berusaha keras memenuhi semua ekspektasi yang ia bangun hingga membuatnya jauh dari keluarga. 

Namun, ketika sebuah peristiwa besar membuat Ian kehilangan orangtuanya secara tiba-tiba, Ian berusaha selalu kuat dan mengubur semua perasaannya hingga ia mati rasa.