Curhatan Korban Kebakaran Los Angeles yang Rumahnya DIkontenin Uya Kuya

Uya Kuya.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

Los Angeles, VIVA – Kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles pada 7 Januari 2025 lalu, menyisakan duka cita dan kesedihan yang mendalam bagi para korbannya. Mereka harus menahan pahitnya melihat tempat tinggal hingga tempat usaha yang selama ini menjadi tempat berteduh berubah menjadi abu.

Baru-baru ini, salah satu warga Los Angeles yang rumahnya terbakar habis mengeluhkan sikap sejumlah orang yang seenaknya membuat konten tanpa izin di depan rumahnya. Dalam video yang diunggah, wanita bernama Carolina Ramirez mendapati YouTuber asal Indonesia yang sedang mengadakan wawancara di depan rumahnya. Ia adalah Uya Kuya, sang istri, Astrid, dan anaknya Cinta Kuya. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

Diungkapkan oleh Carolina bahwa sebelum Uya Kuya membuat konten di sana, ada juga satu keluarga bangsawan yang melakukan hal serupa. Menurutnya, orang-orang tersebut tidak punya rasa hormat atas kesedihan yang sedang dialaminya dan keluarga.

"Ini sangat konyol. Pertama keluarga bangsawan kemarin dan sekarang orang-orang ini. Seperti mereka sama sekali tidak menghormati rasa kehilangan kita sama sekali," kata Carolina Ramirez, mengutip video TikTok @camr1517, Minggu 19 Januari 2025. 

Bikin Konten, Uya Kuya Diusir Pemilik Rumah Korban Kebakaran Los Angeles

Photo :
  • TikTok/camr1517

Sebagai korban kebakaran, Carolina mengaku miris melihat sikap Uya Kuya dan timnya yang membuat konten di depan rumah pribadi orang lain tanpa izin seolah ingin menjual kesedihan yang mereka tidak merasakan sendiri. Padahal, Carolina yang memiliki rumah itu tengah merasa kehilangan yang sangat besar karena rumah yang mereka huni puluhan tahun lenyap dalam semalam.

"Sangat disayangkan orang-orang melakukan ini. Apakah mereka tidak mengerti bahwa kita kehilangan rumah kita? Mereka tidak mengerti satu pun dari apa yang kita alami. Mereka tidak mendapatkan kesulitan karena harus mengganti semua itu yang kami miliki selama 21 tahun dari hasil kerja," kata Carolina.

"Kami harus memulainya kembali dan mereka tidak memahaminya. Sangat menyedihkan bahwa orang mencoba memonetisasi dari rasa sakit kami dan mereka tidak paham," tambahnya. 

Karena banyak orang yang memanfaatkan propertinya untuk konten, pemilik rumah itu terpikirkan hendak memasang rantai dan kunci gembok agar ke depannya tak ada lagi yang memanfaatkan rumah terdampak kebakaran tersebut.

Bahkan selama beberapa menit Carolina berada di depan rumahnya dan merekam kejadian itu, Uya Kuya dan tim seolah tak peduli maupun bertanya terlebih dahulu soal kepemilikan rumah. Uya Kuya dan timnya tetap melanjutkan perekaman konten hingga akhirnya ditegur secara tegas oleh sang pemilik rumah.

"Banyak kenangan di rumah ini, dan mereka tidak memahaminya. Mereka hanya mau memonetisasi ini. Melakukan wawancara di depan propertiku," ucap Carolina.