Alasan Nikita Mirzani Tonjok Pengacara Vadel Badjideh, Ternyata Karena Hal Ini
- IG @nikitamirzanimawardi_172
Jakarta, VIVA – Nikita Mirzani akhirnya mengungkapkan alasan di balik insiden kekerasan yang terjadi antara dirinya dengan Razman Arif Nasution, yang mengakibatkan kening pengacara Vadel Badjideh terluka.
Insiden tersebut berlangsung di Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 Januari 2025, dan berawal dari cekcok terkait kaburnya putri Nikita, Laura Meizani atau Lolly, dari rumah aman.
Sebagaimana diketahui, Lolly melarikan diri dari rumah aman pada 9 Januari 2025 sekitar pukul 23.00 WIB. Menyadari hal tersebut, Nikita Mirzani segera menuju Polres Metro Jakarta Selatan untuk mencari putrinya. Di sana, ketegangan antara Nikita dan Razman pun tidak terhindarkan, yang akhirnya berujung pada kekerasan fisik.
Kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, menjelaskan kronologi insiden tersebut. Dia mengatakan bahwa saat tiba di Polres, Nikita langsung mencari Lolly yang dilaporkan kabur. Namun, situasi menjadi semakin tegang ketika Razman dan istrinya, Ade Suryani, tiba di lokasi dan langsung mengeroyok Nikita.
"Terjadi saling serang. Sebagai seorang perempuan, Niki merasa perlu melakukan sesuatu untuk membela diri dari serangan seorang laki-laki (Razman)," kata Fahmi menjelaskan.
Menurutnya, Nikita terpaksa melakukan tindakan kekerasan untuk mempertahankan diri dari serangan fisik yang dilakukan oleh Razman.
Akibat insiden tersebut, baik Nikita maupun Razman melaporkan satu sama lain ke pihak kepolisian. Nikita melaporkan Razman atas dugaan pengeroyokan, sementara Razman melaporkan Nikita dengan tuduhan penganiayaan yang menyebabkan luka di wajahnya.
Fahmi mengonfirmasi bahwa Nikita sudah menjalani visum pada 10 Januari 2025 untuk melengkapi laporan polisi mengenai dugaan pengeroyokan yang dialaminya.
"Niki langsung melakukan visum pada 10 Januari 2025. Dia juga sudah diperiksa terkait laporan yang dibuatnya dan menceritakan kronologi pengeroyokan itu," ujar Fahmi.
Dalam visum tersebut, ditemukan beberapa luka di wajah Nikita yang diduga akibat tindakan pengeroyokan yang dialaminya.