Aneh tapi Nyata, Ternyata Marshanda Pernah Hidup 3 Hari 4 Malam dalam Kegelapan Total

Marshanda
Sumber :
  • Instagram

Jakarta, VIVA – Aktris Marshanda kembali menjadi sorotan publik setelah membagikan pengalamannya menjalani terapi pengasingan diri total atau Darkness Retreat di Los Angeles. 

Terapi yang dilakukan selama 3 hari 4 malam ini bertujuan untuk membantu seseorang mencapai kedamaian batin dan mengatasi trauma masa lalu.

Marshanda

Photo :
  • IG @marshanda99

Dalam sebuah acara Pagi - Pagi Ambyar TransTV, Marshanda mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk menjalani terapi ini sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan mentalnya. Selama terapi, ia hidup sepenuhnya dalam kegelapan, tanpa adanya cahaya sama sekali. 

"Ini darkness retreat aku menghabiskan 3 hari 4 malam, gelap total, gelap sama sekali, cuma punya diriku," ungkap Marshanda.

Terapi ini tidak hanya melibatkan kegelapan total, tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan dan tidur dalam kondisi yang minim cahaya. Marshanda mengaku bahwa ia harus meraba-raba makanan dan melakukan segala aktivitas dalam keadaan gelap. 

“Gelap total setiap hari, full, makan gelap-gelapan jadi ngeraba oh ini roti atau olive, oh ini almond,” kata Marshanda.

Namun, ia didampingi oleh seorang fasilitator yang secara berkala memberikan terapi dan dukungan emosional.

"Setiap sehari sekali dua kali ada fasilitator dan kita ngobrol, tapi pintu gak dibuka jadi ada pembatas gitu, kita dikasih terapi namanya terapi somatik," tambah Marshanda.

Hasil dari terapi ini pun dirasakan oleh Marshanda. Ia mengaku berhasil berdamai dengan trauma masa lalunya dan menemukan kedamaian batin yang selama ini dicarinya. 

Marshanda

Photo :
  • VIVA.co.id/Aiz Budhi

“Sekarang ngerasa nyaman sama diriku sendiri, discovery baru, satu hal ini ternyata aku bisa let go,” ujar Marshanda.

Darkness Retreat merupakan salah satu bentuk terapi alternatif yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Terapi ini dianggap efektif dalam membantu individu mengatasi berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan trauma. 

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan profesional dan tidak cocok untuk semua orang.