Pesan Pilu Terakhir Korban Pesawat Jeju Air ke Ibunya: Aku Cinta Ibu

Tangis Keluarga Korban Jeju Air Pecah Saat Menunggu Kepastian di Bandara Muan
Sumber :
  • EPA-EFE

VIVA – Minggu 29 Desember 2024, pesawat Jeju Air 2216 mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat tersebut diketahui terbakar hebat usai mendarat dari Bangkok Thailand.

Pesawat tersebut diketahui membawa 181 penumpang termasuk dua warga negara Thailand, beserta enam awak pesawat. Sebanyak 179 korban telah dipastikan tewas, dengan hanya dua yang selamat.

Di tengah duka yang menyelimuti para keluarga korban pesawat Jeju Air, publik kembali dibuat pilu usai munculnya pesan yang dikirimkan keluarga korban sebelum kecelakaan terjadi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800

Photo :
  • ANTARA/HO-BP Batam

Salah satunya adalah pesan dari seorang anak kepada ibunya. Dalam pesan itu, sang anak menyebut bahwa pesawatnya kemasukan seekor burung hingga sulit untuk pesawat mendarat. 

"Ibu ada burung tersangkut di pesawat, sepertinya pesawat tidak bisa mendarat. Mereka menyuruhku menelfon (keluarga). Ibu tidak mengangkatnya jadi aku meninggalkan pesan 'ibu aku cinta kamu'," tulis pesan anak kepada ibunya. 

Ada juga dua orang putra yang menunggu ibu mereka di Bandara Internasional Muan.

Ibu mereka diketahui pergi ke Bangkok Thailand bersama teman-temannya usai berjuang melawan kanker selama satu tahun terakhir.

Dalam pesan terakhirnya itu, sang ibu meminta anaknya untuk mengambil jeruk keprok yang dikirimkan temannya untuk keluarga mereka.

"Nak seorang temanku mengirim jeruk keprok dari Jeju dan ada di depan pintu, bisakah kamu membawanya masuk?," pesan sang ibu.

Ada juga pesan yang dikirim seorang ayah untuk anak dan istrinya yang menjalani liburan di Thailand. 

"Nak kamu akan pulang besok kan? Hari ini terjadi kecelakaan pesawat dari Bangkok ke Muan, tolong hubungi ayah," tulis pesan tersebut.

Sebagai informasi, insiden kecelakaan Jeju Air ini diperingati sebagai hari berkabung nasional selama 7 hari oleh pemerintah setempat.