Simpang Siur Istri Pak Tarno, Benarkah Ada 10?
- Tangkapan Layar
Jakarta, VIVA – Kondisi terkini pesulap Pak Tarno mengundang keprihatinan masyarakat. Setelah terkena stroke, pria yang dikenal dengan jargon khasnya, “Prok Prok Prok Jadi Apa,” kini menjalani hari-harinya dengan berjualan ikan cupang dan mainan sambil duduk di kursi roda.
Publik pun mulai mempertanyakan keberadaan keluarga Pak Tarno, terutama para istrinya, mengingat ia pernah dikabarkan memiliki hingga 10 istri. Namun, dalam wawancara dengan Atta Halilintar di YouTube bulan lalu, Pak Tarno mengungkapkan bahwa saat ini ia hanya memiliki satu istri, yakni Dewi, yang setia mendampinginya. Scroll lebih lanjut ya.
Dalam wawancara tersebut, Atta sempat bertanya kepada Dewi, “Ini istri keberapa?” Dewi menjawab singkat, “Kesepuluh.”
Pak Tarno kemudian mengklarifikasi bahwa Dewi adalah satu-satunya istrinya saat ini. Ia mengakui pernah beberapa kali menikah secara siri, namun sebagian besar berujung pada perceraian.
Dewi dinikahi pada awal tahun 2024, dan sejak itu ia menjadi sosok pendamping yang setia merawat Pak Tarno pasca stroke. Dalam kesempatan itu, Pak Tarno juga berjanji untuk tidak menikah lagi.
Meski begitu, keberadaan istri-istri Pak Tarno sebelumnya masih menjadi tanda tanya besar. Salah satu yang sempat menjadi sorotan adalah Sri Rahayu, seorang pramugari yang disebut sebagai salah satu istri Pak Tarno.
Dari pernikahan dengan Sri Rahayu, Pak Tarno memiliki seorang putri yang digambarkan sebagai perempuan tinggi dan cantik seperti ibunya. Namun, saat ini keberadaan Sri Rahayu tidak diketahui.
Selain Sri Rahayu, ada Lisa Karlina, yang disebut-sebut sebagai istri kedua Pak Tarno. Sementara itu, istri pertama Pak Tarno adalah Sariah, satu-satunya istri yang pernikahannya tercatat secara resmi di negara.
Hubungan Sariah dengan Dewi diduga kurang baik, terutama karena Sariah tidak terima dengan kebiasaan Pak Tarno menikah siri. Bahkan, Sariah disebut telah lama tidak bertemu dengan suaminya.
Dewi kini menjadi satu-satunya istri yang mendampingi Pak Tarno di masa sulitnya. Kehadirannya memberikan dukungan emosional dan fisik bagi sang pesulap yang tengah berjuang melawan kondisi kesehatannya. Pernikahan mereka menjadi bukti komitmen baru Pak Tarno untuk menjalani kehidupan yang lebih sederhana.