Jadi Single Mother Selama 50 Tahun, Rahayu Effendi di Mata Dede Yusuf: Beliau Ibu Gigih
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Artis dan anggota DPR RI, Dede Yusuf memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok Almarhumah ibunya yaitu Siti Rahayu Effendi. Almarhumah merupakan seorang single mother yang berjuang membesarkan kelima anaknya. Almarhum berjuang selama 50 tahun seorang diri untuk anak dan keluarga.
“Kalau Ibu saya ini kan seorang single mother, selama hampir mungkin 50 tahun lebih sebagai seorang single mother, membesarkan putra putrinya dan berjuang sendirian. Jadi beliau adalah seorang figur ibu yang benar-benar gigih, bukan hanya saya atau anak-anak yang dibesarkan, banyak sekali saudara-saudaranya, ada yang dari kampung ya, dari daerah, itu dibesarkan oleh ibu saya,” kata Dede, Kamis 28 November 2024. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
Semasa hidup, almarhumah kerap memerhatikan keluarga dan orang sekitar. Almarhumah membuat yayasan dan panti asuha serta pengajian.
“Ibu saya juga memiliki yayasan, panti asuhan, pengajian. Jadi kalau dilihat di dalam itu banyak teman-teman pengajian dari ibu saya dan masih semangat besar,” ujarnya.
Semangat di dunia seni almarhumah sangat besar. Almarhumah sempat berkomunikasi dengan pihak TVRI untuk menayangkan kembali serial Jendela Rumah Kita.
“Terakhir satu bulan yang lalu, nggak 2 bulan yang lalu, ketika kita sedang meminta izin untuk penayangan ulang Jendela Rumah kita di TVRI, masih ke sini. Ibu saya masih video call sama direktur TVRI, masih mengatakan wah bikin film harus begini dong, serial begini, masih aktif ya, masih aktif ngomong,” ungkapnya.
Dede menuturkan, selama lima tahun terakhir ibunya memang menghabiskan waktu di kursi roda.
Memang selama 5-6 tahun terakhir memang di kursi roda. Almarhumah sempat dirawat di rumah sakit selama 60 hari di ruang ICU. Dede mengatakan, ibunya terkena penyakit jantung dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Dede menuturkan ibunya adalah sosok yang kuat dan tegar. Selain didiagnosa penyakit jantung, almarhumah juga seorang pejuang kanker.
“Terakhir pernah tumor, terus kemudian rasanya hampir semua penyakit beliau sudah pernah lewati dan dia survive,” katanya,
Selama berjuang melawan penyakit, almarhum sangatlah kuat. Kemauan untuk tetap survive sangat besar. Namun karena usia yang sudah sepuh, kondisi organ almarhumah sudah tidak lagi mendukung. Padahal semangat hidup berjuangnya sangatlah tinggi.
“Artinya penyakit jantung itu hanya pemicu saja yang mungkin di konteksnya karena berat badan ya, mungkin apa namanya tensinya tinggi, tetapi mungkin sudah usia saja ya, sudah 82 tahun itu sudah melebihi dari usia pada umumnya,” pungkasnya.