Revand Narya Ungkap Penyesalan Setelah Cerai dari Faby Marcelia

Revand Narya
Sumber :
  • IG @revmoge

Jakarta, VIVA – Kabar perceraian Revand Narya dan Faby Marcelia mengejutkan publik, terutama setelah sepuluh tahun kebersamaan yang tampak harmonis. Dalam bincang-bincangnya dengan Melaney Ricardo, Revand membeberkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang menjadi penyebab utama retaknya rumah tangganya.

"Sebenarnya aku gak pengen bercerai, awalnya memang gak mau. Dia sampai sakit dan bolak-balik ke rumah sakit. Dokter juga bilang, sepertinya masalah ini lebih ke pikiran," kata Revand. Scroll lebih lanjut ya.

Salah satu kebiasaan yang ia akui adalah kecenderungannya untuk memberikan silent treatment atau mendiamkan masalah daripada bertengkar. Revand menuturkan bahwa ia tidak suka konflik, yang justru membuatnya dan Faby saling diam dalam waktu yang lama.

"Aku gak suka ribut-ribut, lebih suka yang chill dan santai," ungkapnya lagi.

Namun, sikap tersebut ternyata menumpuk dan menyebabkan Faby merasa tidak didengarkan.

“Selama hampir sepuluh tahun barulah akhirnya semuanya numpuk, dan dia gugat cerai,” kata Revand.

Revand juga mengakui, kesalahannya dimulai sejak awal pernikahan, di mana ia merasa telah mencapai goal dengan menikah dan tidak lagi menunjukkan perhatian seperti saat masih pacaran.

"Dulu aku treat dia seperti princess, kayak ratu, tapi setelah menikah, aku pikir udah cukup. Ternyata itu salah besar, karena pernikahan justru baru dimulai saat itu. Seharusnya, hubungan terus dipelihara." katanya.

Faby Marcelia

Photo :
  • IG @fabymarcelia

Kebiasaan buruk lain yang Revand sampaikan adalah sikapnya yang terlalu cuek dan tidak responsif terhadap upaya Faby dalam mempertahankan hubungan.

Dia bahkan mengingat satu momen ketika Faby merayakan ulang tahunnya dengan mendekorasi dan berusaha membuatnya bahagia, namun Revand hanya memberikan ucapan sederhana tanpa ekspresi.

"Dia bikin dekorasi sendiri, backdrop dan segala macam, tapi aku cuma bilang, ‘thank you my wife’. Waktu di Bali, aku merenung dan merasa gregetan sama diri sendiri. Seharusnya aku lebih menghargai usahanya," ujarnya.

Dalam podcast tersebut, Revand juga mengaku, ia dan Faby hampir tidak pernah bertengkar selama bertahun-tahun, yang membuatnya berpikir bahwa hubungannya aman-aman saja.

“Aku terlalu pede karena kita jarang ribut, paling dalam dua tahun cuma sekali,” ungkapnya.

Ilustrasi patah hati, perceraian

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Namun, justru karena terlalu santai, Revand tidak menyadari bahwa Faby menyimpan perasaan tidak puas yang terus bertumpuk hingga memutuskan untuk mengakhiri pernikahan.

Revand menyampaikan bahwa perceraiannya dengan Faby adalah sesuatu yang tidak diinginkannya. Ia merasa bahwa pernikahan harusnya hanya sekali seumur hidup.

"Aku pengennya nikah itu sekali seumur hidup, gak mau pisah," tuturnya. 
Namun, ia juga tidak tega melihat Faby terus-menerus menderita secara fisik dan emosional.

"Kalau aku terus maksa dia, nantinya malah nyakitin dia. Demi kebaikan dia dan anak-anak, aku harus merelakan," kata Revand.