Minta Warga Tak Perlu Cium Tangan Pejabat, Lucky Hakim Singgung Soal Penjahat

Lucky Hakim
Sumber :
  • IG @luckyhakimofficial

Jakarta, VIVA – Aktor Lucky Hakim kembali terjun ke dunia politik dengan mengikuti pemilihan kepada daerah. Lucky Hakim diketahui maju menjadi calon bupati Indramayu nomor urut 02 untuk periode 2024-2029. Sebelum mengajukan diri sebagai calon bupati Indramayu tahun ini, dirinya sempat menjabat sebagai wakil bupati Indramayu bersama dengan Nina Agustina. 

Namun sayangnya di awal tahun 2023 lalu, dia memilih mundur dari jabatannya sebagai wakil dari Nina Agustina. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Usut punya usut mundurnya Lucky Hakim dari jabatan nomor dua di Indramayu itu lantaran dirinya hanya tiga kali mendapat disposisi atau tugas dari Nina Agustina.

Lucky Hakim

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Hal ini diungkap Lucky Hakim dalam debat calon bupati beberapa hari lalu. Berbicara mengenai jabatan sebagai kepala daerah, Lucky Hakim sempat terlihat menarik tangannya tatkala warga Indramayu mencium tangannya.

Diungkap pria tersebut alasan dirinya melakukan hal itu bukan lantaran jijik dengan warga setempat.

“Pada salaman kanya pas pada salaman tuh pada nyium tangan kan terus saya tarik. Tapi mereka ada yag berpikir gue tuh jijik (sama mereka). Enggak bu saya enggak jijik, bukannya jijik, jangan cium (tangan saya). Tapi tetap saya pegang pakai tangan kiri kan,” ungkap Lucky Hakim dikutip dari potongan video yang diunggah di akun gosip @lambegosiip.

Lebih lanjut diungkap Lucky Hakim dirinya sendiri memosikan diri sebagai seorang pelayan publik. Maka dari itu dia merasa tidak pantas jika tangannya dicium oleh warga. Dia juga meminta warga untuk tidak melakukan hal tersebut.

“Jangan cium tangan saya bu ini kan saya calon pelayan. Saya ini kan nanti melayani ibu, saya ini kan digaji sama ibu, bapak. Jadi jangan biasakan ya, ini buat yang nonton jangan ciumin tangan pejabat, kecuali (pejabatnya usianya) dia tua, lebih tua dari Anda enggak apa-apa,” ujarnya.

“Jadi kalau misalkan mencium tangan pejabat karena lebih tua maka ketika ketemu sama tukang gado-gado lebih tua cium juga (tangannya), kalau ketemu sama tukang gojek yang lebih tua (usianya dari Anda) cium juga (tangannya),” kata dia.

Lucky Hakim juga menyinggung bahwa masyarakat tidak perlu mencium tangan pejabat lantaran pejabat adalah pelayan rakyat.

Dia juga menyinggung bahwa jika pejabat tersebut tidak dapat melayani rakyat maka pejabat tersebut semakin tidak pantas untuk dicium tangannya lantaran mereka penjahat.

“Tapi kalau mencium tangan karena pejabat, enggak karena pejabat itu pelayan rakyat. Pejabat yang tidak melayani rakyat adalah penjahat. Ngapain kita ciumin tangan penjahat kalau dia enggak mau ngelayanin rakya, kan logikanya begitu. Kita ini (pejabat) dibayar loh oleh rakyat,” kata dia.