Setelah Influencer Sarnanitha Ditangkap, Polda Bali Bongkar Prostitusi Berkedok Spa

Ilustrasi prostitusi (PSK)
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Bali, VIVA – Polisi Daerah (Polda) Bali kembali menunjukkan keseriusan dalam memberantas praktik prostitusi yang beroperasi di balik kedok tempat relaksasi seperti spa. Setelah berhasil membongkar kasus Flame Spa Seminyak dan Pink Palace, Polda Bali kini mengungkap lebih banyak kasus serupa di awal tahun 2024.

Pada 28 Oktober 2024, Polda Bali melakukan penggerebekan terhadap dua spa yang berlokasi di Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung. Scroll lebih lanjut ya.

Spa tersebut terbukti menawarkan layanan prostitusi antar sesama jenis. Pada Selasa siang hari tersebut, gerbang spa itu langsung dipasangi garis polisi, serta pintu masuk gedung disegel oleh petugas. Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Kepala Bidang Humas Polda Bali, mengonfirmasi penggerebekan tersebut.

"Betul. Sementara dalam proses sidik Ditreskrimum Polda Bali," ujarnya.

Jansen menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan oleh Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali, dimulai dari informasi yang diterima masyarakat. Setelah melakukan pengintaian, polisi akhirnya menindaklanjuti laporan tersebut.

Saat penggerebekan, petugas menemukan salah satu ruangan di mana terapis pria dan tamunya berada dalam keadaan tanpa busana. Tamu tersebut diketahui adalah warga negara Inggris. Hingga kini, Ditreskrimum Polda Bali telah menahan beberapa individu yang bekerja sebagai manajer hingga kasir.

Selain penggerebekan spa, Polda Bali juga baru-baru ini menangkap influencer ternama, Sarnanitha, yang diduga terlibat dalam jaringan prostitusi tersebut. Penangkapan Sarananitha menjadi sorotan publik dan menunjukkan betapa luasnya jaringan yang beroperasi di Bali. Keterlibatan seorang influencer terkenal ini diharapkan dapat memberikan tekanan tambahan bagi pelaku kejahatan untuk menghentikan operasional mereka.

Sarnanitha

Photo :
  • IG @sarnanitha

Belakangan ini, sejumlah spa di Bali semakin sering digerebek oleh polisi terkait praktik prostitusi. Dari data lapangan, beberapa spa menghasilkan omzet layanan esek-esek mencapai miliaran rupiah per tahun. Penangkapan Sarananitha juga mengindikasikan bahwa jaringan ini memiliki koneksi yang luas dan melibatkan berbagai pihak, termasuk figur publik. Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya, turut aktif mengawasi langsung timnya dalam upaya mengungkap kasus-kasus spa prostitusi ini. 

"Kami berkomitmen untuk memberantas semua bentuk kejahatan yang merusak moral dan reputasi Bali sebagai destinasi wisata internasional," ujar Irjen Pol Daniel Adityajaya.

Dengan meningkatnya pengawasan dan operasi dari Polda Bali, diharapkan praktik prostitusi di balik kedok spa ini dapat ditekan dan Bali tetap dikenal sebagai tempat relaksasi dan pariwisata yang aman dan bersih.