Ernest Prakasa Curhat di Media Sosial, Minta Maaf Karena Pilihan 2014 dan 2019
- Aiz Budhi/VIVA
Jakarta, VIVA – Komedian Indonesia, Ernest Prakasa, baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan cuitan terbaru di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Dalam cuitannya, Ernest menyampaikan penyesalannya atas dukungannya terhadap Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan 2019, ia juga bertekad untuk bersikap kritis atas situasi yang terjadi saat ini menjelang Pilkada 2024.
“Baru sadar lu?” “Bukannya itu junjungan lu?” Ya. Saya pendukung Jokowi, di 2014 maupun 2019. Maafkan saya telah memiliki andil dalam semua ini. Tapi justru karena itu, saat ini, sebagai bentuk tanggung jawab, saya tidak akan diam karena amanat rakyat telah dikhianati,” tulisnya yang dikutip pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Ia melanjutkan dengan menyerukan kepada influencer papan atas yang masih menerima pekerjaan untuk memecah gerakan rakyat. Ernest meminta mereka untuk berhenti, Ernest merasa bahwa para influencer sudah tak perlu lagi untuk sabotase perjuangan rakyat.
“Para influencer papan atas yang masih juga menerima pekerjaan untuk memecah bagian gerakan rakyat ini, tolonglah. Kalian sudah berkecukupan, jangan sabotase perjuangan,” tulisnya.
Cuitan Ernest Prakasa segera mendapat berbagai reaksi dari netizen di media sosial. Banyak pengguna X dan Instagram yang menyoroti ketidakpuasan mereka terhadap situasi politik menjelang Pilkada 2024.
“Andai disini cancel culturenya kuat, jd tinggal blacklist & cancel aja influencer-influencer yang gitu,” tulis netizen.
“Asli deh, mereka udah berkecukupan banget tapi masih mau nerima duit haram dari pemerintah, plis itu gabakal bikin idup kalian tenang,” imbuh netizen.
“Mereka ngelakuin itu karena masih menerima benefitnya. Setelah berlangsungnya kepemimpinan ini dan mereka merasa dirugikan baru speak up di sosial media,” tambah netizen lain.
Ernest, melalui akun Instagram pribadinya, juga menyampaikan ketidakpuasannya terhadap tindakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat dan telah melewati batas.
“Selama ini kalian terus menerus menguji batas kesabaran kami. Ini, batas kesabaran kami,” ujarnya dengan tegas.