Orasi Reza Rahadian: Ini Bukan Negara Milik Keluarga Tertentu

Aktor ternama Reza Rahadian turut serta dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, hari ini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Aktor ternama Reza Rahadian turut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis pagi.

Reza yang dikenal luas berkat perannya dalam film Habibie & Ainun ini tampil dengan mengenakan celana jeans, kaos polos, dan topi. Dalam aksi tersebut, ia tidak hanya hadir sebagai pengamat, tetapi juga mengambil bagian dengan berorasi di hadapan para demonstran.

Dalam orasinya, Reza menyatakan bahwa keputusannya untuk turun ke jalan bukanlah tanpa alasan.

Reza Rahadian

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

"Selama ini, saya selalu menjadikan dunia seni sebagai platform untuk menyampaikan keresahan hati dan kritik sosial. Namun, hari ini saya merasa tidak bisa lagi diam. Saya tidak bisa tidur tenang di rumah," ujarnya dengan penuh emosi.

Reza merasa bahwa waktu yang tepat telah tiba untuk mendukung Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah berusaha memulihkan citranya setelah terpuruk sebelumnya.

"Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar bersama kawan-kawan semua, melihat bagaimana MK yang sedang berusaha mengembalikan citranya setelah wajahnya habis porak poranda sebelumnya," tutur Reza.

Reza kemudian melanjutkan orasinya dengan menyampaikan ketidakpuasan terhadap langkah DPR yang ingin menganulir putusan MK mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah.

Demo Darurat Indonesia di Depan DPR RI

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Hari ini, meskipun kita telah mendapatkan keputusan yang sangat kita hormati dari MK, upaya untuk membegal dan menjegal keputusan tersebut masih terus berlangsung," tegasnya.

Aktor pemenang lima Piala Citra ini menyoroti keprihatinannya terhadap peran lembaga legislatif yang dinilai tidak konsisten dengan harapan rakyat.

"Tadi malam saya menulis sebuah tulisan. Jika Mahkamah Konstitusi sedang berusaha mengembalikan kewibawaannya sebagai konstitusi, kenapa hari ini ada upaya untuk membatalkan itu oleh lembaga yang katanya mewakili rakyat?" tanyanyanya.

Reza menegaskan bahwa kehadirannya dalam unjuk rasa tersebut bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap keadaan demokrasi di Indonesia.

"Saya tidak mewakili kepentingan apapun. Saya tidak punya kepentingan personal atau terlibat dalam politik praktis. Saya hadir hari ini sebagai rakyat biasa, bersama teman-teman semua, hanya untuk mewakili orang-orang yang gelisah melihat kondisi demokrasi kita," tegasnya.

Dalam orasinya, Reza juga mengkritik fenomena dinasti politik yang dinilai merugikan demokrasi. "Ini bukan negara milik keluarga tertentu. Jika ada peraturan dalam Undang-Undang yang hanya dipertahankan untuk melindungi kepentingan keluarga tertentu, saya sangat miris melihat hal ini," pungkasnya.