Febby Rastanty Ungkap Perjuangan Berdialog Bahasa Jawa
- IG @febbyrastanty
Jakarta, VIVA – Film Seni Memahami Kekasih hari ini, Rabu 7 Agustus 2024 telah merilis official poster dan trailer. Film yang diadaptasi dari buku dengan judul Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih karya Agus Mulyadi.
Film yang dijadwalkan tayang pada 5 September 2024 ini mengisahkan perjalanan cinta antara Agus dengan istrinya Kalis Mardiasih. Agus Mulyadi adalah seorang blogger asli Magelang yang sering membahas mengenai kesehariannya , sosial-politik, sepakbola hingga isu-isu populer di media sosial. Sementara Kalis Mardiasih adalah seorang penulis sekaligus aktivis muda Nahdlatul Ulama yang peduli terhadap isu-isu sosial, khususnya perempuan. Scroll lebih lanjut.
Sutradara film ini, Jeiuan Angga mengungkap film ini mengajak penonton untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia. Salah satunya bisa terlihat dari penggunaan bahasa Jawa di dalam keseluruhan dialog di film tersebut.
“Meski Seni Memahami Kekasih berfokus pada genre drama komedi. Film ini juga kaya akan nilai-nilai budaya Indonesia dengan menggunakan bahwa Jawa sebagai dialognya untuk mendukung cerita yang berlatar di Solo dan Yogyakarta,” kata dia kepada awak media di Epicentrum Jakarta Selatan, Rabu 7 Agustus 2024.
Di sisi lain, Febby Rastanty yang didapuk menjadi Kalis Mardiasih ini mengaku cukup tertantang saat berdialog menggunakan bahasa Jawa. Mengingat dirinya tidak memiliki darah Jawa. Meski demikian dia bersyukur lantaran lawan mainnya Elang El Ghibran hingga sang Sutradara merupakan orang asli Yogyakarta.
“Jadi aku bener-bener nanyanya sama mas Jeihan sama Elang. kalau misalnya aku ngerasa kok kayak enggak enak, gimana ya caranya dienakan,” kata Febby.
Febby juga mengungkap sutradara Jeihan membantunya selama proses reading. Dia memastikan setiap dialog yang diperankan Febby Rastanty sesuai.
“Aku sama mas Jeihan itu pas reading bener-bener kayak ngerombak total sama si dialog-dialognya biar dibikin jadi lebih enak, dibikin lebih fluent itu gimana. ‘Febby kalau ngomong satu kosakata ini kauaknya kurang enak, 'oke kita ganti aja, ganti kosakata lain yang lebih sehari-hari gimana, yang lebih anak muda gimana'. Jadi aku sangat terbantu,” sambung Febby Rastanty.