Berkas Perceraian Viral, Teuku Ryan Ternyata Keluhkan Tabiat Ria Ricis Selama 2 Tahun Pernikahan

Ria Ricis
Sumber :
  • IG @riaricis1795

JAKARTA – Baru-baru ini berkas perceraian antara Ria Ricis dan Teuku Ryan viral di media sosial. Dari berkas tersebut, diketahui berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh Ria Ricis dan Teuku Ryan selama dua tahun menjalani pernikahan.

Salah satunnya diketahui dalam berkas itu, tergugat dalam hal ini Teuku Ryan merasa bahwa penggugat yakni Ria Ricis adalah istri yang keras kepala dan dominan dalam mengambil keputusan dalam segala hal. Pernyataan Teuku Ryan ini berdasarkan pada pengakuan Ria Ricis.

"Penggugat berusaha mengikuti apa yang tergugat lakukan, karena penggugat berkaca pada sikap tergugat. Tapi tergugat selalu marah jika penggugat melakukan atau berkata demikian. Tergugat tidak terima dan mengatakan bahwa 'saya yang ikuti kamu'. 'Kamu jadi istri yang baik, aku bisa jadi suami yang baik buat kamu'. Sementara menurut penggugat justru tergugat sebagai suami dan pemimpin rumah tangga yang sepatutnya, penggugat ikut/tirukan sikap dan perbuatannya bukan sebaliknya," demikian isi berkas tersebut yang diungkapkan oleh penggugat seperti dikutip dari akun gosip @lambedanu.

Mendapati pernyataan itu, tergugat dalam hal ini Teuku Ryan merespon. Dia menyebut sosok Ria Ricis sangat dominan dalam mengambil segala keputusan. Termasuk soal kredit rumah yang dilakukan Ria Ricis. Padahal menurut Teuku Ryan rumah yang sudah ditinggali keduanya dan anak semata wayang mereka sudah cukup.

"Jawaban tergugat: Tergugat bisa membaca arah maksud pernyataan penggugat tersebut. Penggugat meminta ketegasan tergugat untuk menjadi suami dan pemimpin rumah tangga. Tetapi di satu sisi tergugat nyatanya adalah istri yang keras kepala dan dominan dalam mengambil keputusan dalam segala hal. Tergugat berusaha terus menerus menasehati penggugat. Misal soal kredit rumah dan segala macam kebutuhan lainnya, apakah tidak sebaiknya merasa cukup untuk tidak mengambil kredit lagi karena sudah memiliki rumah yang walaupun kecil tapi masih cukup untuk keluarga kecil penggugat dan tergugat," demikian jawaban dari tergugat.

"Merasa cukup ini yang sulit dirasakan oleh penggugat dan itu memang harus terus menerus tergugat ingatkan kepada penggugat. Penggugat merasa mudah mendapatkan dan memiliki segalanya dalam hal ini seperti popularitas dan uang, sehingga merasa bisa membeli dan mengatur sendiri. Jadi sekali lagi tergugat meminta penggugat tidak manipulatif atas satu kondisi, seolah meminta tergugat sebagai suami dan pemimpin rumah tangga tetapi di satu sisi tidak mau diatur dan hanya merasa benar dirinya sendiri. Dan seharusnya apabila ....," sambung jawaban tergugat.