Kronologi Suami Siti Badriah Emosi dan Bikin Surat Terbuka untuk Playground Tempat Anaknya Bermain
- Instagram @krisjianabah
Jakarta – Baru-baru ini, Krisjiana Baharuddin, suami dari penyanyi dangdut Siti Badriah, mengungkapkan rasa kecewanya melalui surat terbuka terkait pengalaman kurang menyenangkan di sebuah playground di salah satu mal di Jakarta.
Mulanya, Krisjiana dan istri sedang mengantar anaknya untuk bermain di playground. Namun, kejadian kurang menyenangkan terjadi hingga akhirnya ia merasa kecewa dan mengungkapkannya melalui media sosial. Berikut ini kronologi lengkapnya. Scroll kebawah untuk simak artikel selengkapnya.
Mengunjungi Playground Bersama Anak
Krisjiana dan Sibad, panggilan akrabnya, membawa anak mereka, Xarena, untuk bermain di playground Playtopia di Mal Gandaria City. Semula semuanya tampak normal, di mana ia membeli 4 tiket untuk anak dan keponakannya beserta dua orang suster yang menjaga mereka.
Meminta Izin Untuk Merekam Anak
Setelah itu, suami Siti Badriah tersebut mengaku ingin merekam anaknya sebentar menggunakan ponselnya karena sang suster tidak memegang HP. Ia meminta izin kepada pegawai di depan untuk masuk sebentar hanya untuk merekam dan keluar lagi. Permintaan izin ini diakuinya biasa dilakukan saat mereka hanya ingin merekam dan tidak bermain. Setelah meminta izin, Krisjiana mengaku bahwa dirinya diperbolehkan oleh pegawai yang berada di depan.
“Biasanya kita tuh kalo main di playground kita izin sama di depan buat boleh ga aku masuk buat videoin anak saya. Maksudnya gue pengen izin aja buat masuk sebentar buat rekamin Xarena main abis itu keluar lagi, kita juga gak main cuma ngerekam doang karena suster-susternya tuh pada gak megang HP,” certa Krisjiana yang dikutip dari akun TikToknya @krissiti911 pada Senin, 26 Februari 2024.
Ditegur Pegawai Lain di Dalam
Meskipun diberi izin oleh pegawai di depan, situasinya berubah ketika Krisjiana masuk ke dalam playground. Pegawai di dalam justru menegurnya dengan nada tinggi dan bahkan marah-marah kepada pegawai lain di depan anak-anak. Ini membuat Krisjiana kecewa dan merasa tidak pantas dilakukan, mengingat tempat tersebut banyak dipenuhi anak-anak.
“Tiba-tiba ada mbak-mbak lagi dateng ke gua tiba-tiba teriak loh kok gak pake gelang, ngomongnya udah gitu tuh. Terus mbak-mbaknya tiba-tiba langsung marah ke masnya yang ngizinin gue kayak gimana sih kalo masuk ya harus pake gelang gak bisa lah masuk gak pake gelang, wah teriak-teriak dia di depan anak gua, marah-marah ngomongnya panjang,” jelasnya.
Krisjiana Tegur Balik Pegawai yang Marah
Krisjiana menghampiri pegawai yang marah dan menegurnya, menyoroti bahwa tempat bermain anak-anak seharusnya tidak menjadi tempat berteriak dan marah-marah. Ia berharap agar teguran bisa disampaikan dengan cara yang lebih sopan.
“Mbak gak bisa gitu dong mbak, ini kan tempat main anak-anak mbak gak sopan loh marah-marahin orang atau pegawainya di depan anak-anak,” ujarnya.
“Misalnya gue salah atau masnya salah tolong tegornya juga baik-baik,” lanjutnya.
Membuat Surat Terbuka untuk Playtopia
Akhirnya, Krisjiana membuat surat terbuka untuk Playground di Mal Gandaria City. Dalam surat tersebut, ia mengajak untuk memberikan teguran yang baik kepada pegawai, terutama di depan anak-anak. Krisjiana menekankan perlunya tata bahasa yang baik dan sikap ramah di tempat bermain anak-anak.
“Untuk playtopia Gandaria City tolong pegawainya ditegur yang baik, tolong diajarkan tata bahasa yang baik di depan customer, terutama di depan anak-anak karena ini permainan anak-anak,” tuturnya.